Suar.ID -Pria Jakarta Ini Nekat Berpose Vulgar saat Naiki Kereta Kencana Pangeran Keraton Yogya, Hanya Bisa Bilang Begini saat Ditegur Gusti Yudha.
Seorang pemuda menjadi perhatian warganet setelah foto dirinya menunggangi salah satu kereta kencana kuno milik GBPH Yudhaningrat atau akrab disapa Gusti Yudha beredar di jagat maya.
Perilaku pemuda tersebut diunggah oleh pengguna akun Facebook bernama Jhope, yang diketahui sebagai asisten Gusti Yudha.
Kejadian tersebut berlokasi di Ndalem Yudanegaran, Gondomanan, Kota Yogyakarta yang juga menjadi tempat untuk menampung belasan koleksi replika kereta kuno milik Gusti Yudha.
"Maaf anda siapa?
Apakah berfoto dengan pose seperti itu sudah ijin dengan yang Kagungan (punya)?
Mohon bisa klarifikasi, saya tunggu," tulis Jhope dalam statusnya.
Postingan itu sontak direspons oleh ratusan komentar.
Baca Juga: Terungkap! Inilah Alasan Masakan Orang Jawa Identik dengan Rasa Manis
Perilaku pemuda tersebut dianggap tak sopan.
Perilakunya juga dianggap menyalahi tata krama karena pemuda tersebut tak melayangkan izin terlebih dahulu.
Terlebih, untuk menaiki kereta kuno juga ada tata caranya tersendiri.
Saat dikonfirmasi Tribun Jogja, Jhope mengungkapkan, dirinya mengetahui perilaku pemuda tersebut dari foto yang dibagikan oleh Gusti Yudha.
Namun, dia tak mengetahui persisnya kapan foto itu diambil.
"Itu kemarin Gusti sendiri yang dapat foto tersebut."
"Saya malah tidak tahu, terimanya saya dari Gusti lantas dibagikan ke WA saya," ungkap Jophe saat ditemui Tribun Jogja di Ndalem Yudhanegaran, Kamis (1/4/2021).
Jhope pun mendapat perintah dari Gusti Yudha untuk mengunggah foto tersebut ke jagat maya.
Kereta Kencana milik Pangeran Keraton Yogya
Hal inibertujuan demi meminta klarifikasi kepada pria yang menunggangi kereta kuno tersebut.
"Kita tidak menginginkan apapun, kita hanya menginginkan klarifikasi, apalagi beliau fotonya pakai ikat."
"Saya pikir, beliau orang yang dekat dengan budaya, tentunya tahu bagaimana berbudaya, sopan santun, dan tata krama," pungkasnya.
Dengan bantuan netizen, identitas pria tersebut berhasil didapatkan.
Keduanya pun telah menjalin komunikasi dan si pemuda beritikad baik untuk bertemu dengan Gusti Yudha.
Pemuda itu berkenan memberikan penjelasan terkait perbuatan yang dilakukannya.
"Saya beri nomor saya baik-baik dan hanya ingin silaturahmi untuk bertemu."
"Saya matur begitu dan beliau sudah memiliki niat bertemu saya."
"Nantinya saya hadapkan ke Gusti Yudha," terangnya.
Jhope sangat menyayangkan kejadian tersebut.
Meskipun kereta kuno adalah sebuah replika, namun itu adalah sebuah aset budaya yang sangat berharga.
"Karena sekarang jarang yang memiliki kereta semacam itu, hanya menghormati luhurnya budaya."
"Kalau pun toh untuk foto boleh saja, tapi di bawah, toh di depan ada tulisannya dilarang naik kereta," terangnya.
"Meskipun tidak ada tulisnya sekalipun, tentunya ada unggah-ungguh, seperti misalnya, kita masuk ke sini harus kulonuwun, apalagi itu kereta milik pribadi koleksi pribadi," tambahnya.
Sebenarnya, Ndalem Yudhanegaran memang terbuka untuk umum.
Wisatawan biasa berkunjung untuk sekadar foto-foto.
Namun pengunjung yang datang diharapkan dapat mengajukan izin terlebih dulu.
"Kereta ini juga kadang dipakai, tapi ada tata cara menaikinya, tidak lantas berfoto vulgar seperti yang di foto," paparnya.
Koleksi kereta itu pun kerap disewakan.
Biasanya, untuk acara seremoni seperti resepsi pernikahan.
Saat kejadian, diduga situasi di Ndalem Yudhanegaran berada dalam kondisi sepi.
Sehingga, tak ada satupun petugas dan masyarakat setempat yang melihat pemuda itu.
Baca Juga: Mantan Anggota Keraton Agung Sejagat Beberkan Perekrutan Awal, Rupanya Sistemnya Mirip MLM
"Kalau ada yang lihat, pasti langsung ditegur," tegasnya.
Dari kejadian ini, Jhope berharap kepada masyarakat untuk terus dapat menjaga segala tradisi dan budaya masyarakat yang ada.
"Ini menjadi cambuk bagi kita semua."
"Keluhuran budaya perlu kita junjung dan perlu kita jaga, karena siapa lagi kalau bukan kita," terangnya.
Baca Juga: Terungkap Fakta Terbaru Totok Santoso, Ternyata Inilah Sepak Terjangnya di Dunia Kerajaan Fiktif
Pengakuan Pria Jakarta yang dengan Vulgar Naiki Kereta Kencana Pangeran Keraton
Sebuah video yang memperlihatkan seorang pria duduk di atas kereta kecana milik Pangeran Keraton Yogyakarta Gusti Bendara Pangeran Haryo (GBPH) Yudhaningrat viral di media sosial.
Foto itu viral setelah diunggah akun Instagram Berandasleman_ dengan caption:
"Mek iki ngawur tenan, ora duwe toto kromo,"
(Kalau ini ngawur sekali tidak punya tata krama).
Unggahan tersebut diunggah pada Kamis (1/4/2021) siang.
Setelah viral, diketahui pria yang menaiki kereta kencana tanpa izin itu bernama Abdurahman (32), warga asal Jakarta.
Atas perbuatannya, ia pun telah meminta maaf langsung kepada Gusti Yudha.
"Saya meminta maaf kepada seluruh warga Yogyakarta karena perbuatan saya," kata Abdurahman di Ndalem Yudhanegaran, Jumat (2/4/2021), melansir Kompas.com.
Abdurahman mengaku tidak tahu aturan yang berlakudi wilayah Yogyakarta.
"Saya tidak mengetahui aturan-aturan yang berlaku di sini," ungkapnya.
Kata Abdurahman, maksud kedatangannya ke Yogya hendak mencari kereta kencana kuno untuk dijadikan properti dalam film Kerajaan Majapahit yang sedang digarapnya.
Abdurahman, pria Jakarta yang nekat naiki Kereta Kencana milik Pangeran Keraton Yogya.
Ia datang bersama dengan temannya.
Saat datang ke Pendopo Ndalem Yudhanegaran, ia melihat ada kereta kencana tersebut.
Ia pun lantas menaikinya dan meminta temannya untuk mengabadikannya.
Kemudian, foto tersebut ia kirim ge grup WhatsApp tim produksinya dengan maksud meminta pendapat mengenai kereta kencana yang dinaikinya.
Namun, setelah foto itu di upload, salah satu anggota grup lantas memperingatkannya atas apa yang telah ia perbuat.
Kemudian, foto itu viral di media sosial.
"Mohon dimaafkan, saya mewakili teman-teman tim di produksi film Majapahit meminta maaf kepada warga Yogyakarta, pecinta budaya, dan keluarga keraton."
"Ini sebetulnya saya mau mengangkat keraton."
"Tapi karena ketidakketahuan, saya melakukan itu (menunggangi kereta kencana)," ujarnya dikutip dari TribunJogja.com.
Sementara itu, Gusti Yudha membenarkan bahwa Abdurahman sudah minta maaf kepada dirinya secara langsung.
Gusti Yudha pun mengaku telah menerima permintaan maafnya.
Selain itu, Gusti Yudha dan juga memberikan pesan khusus kepada Abdurahman.
"Sudah ada tulisannya, kalau mau foto ya di bawah saja."
"Saya sudah beritahu, kalau belum ketemu yang punya atau izin, jangan foto."
"Hal semacam itu diterapkan tidak hanya di sini saja, tetapi juga di tempat lain," katanya.
Gusti pun berharap agar kejadian serupa tidak terjadi kembali.
"Semoga kejadian serupa tidak terulang kembali," harapnya.