Sebelumnya Ada Keraton Agung Sejagat, Kini di Tasikmalaya Juga Muncul Keraton Baru, Kantongi Legalitas PBB dan Ngaku Keturunan Raja Padjadjaran!

Sabtu, 18 Januari 2020 | 13:45
(KOMPAS.COM/IRWAN NUGRAHA)

Foto-foto keberadaan Kesultanan Selaco alias Selacau Tunggul Rahayu di Parung Ponten Kabupaten Tasikmalaya.

Suar.ID -Sebelumnya masyarakat Indonesia sempat dibuat heboh dengan adanya fenomena Keraton baru.

Karaton ini bernama Karton Agung Sejagat (KAS) yang berada di Purworejo.

Tak cuma itu bahkan di Bandung juga muncul kerajaan Sunda Empire.

Kini di Tasikmalaya juga muncul sebuah kerajaan bernama Kesultanan Seleco.

Baca Juga: Beredar Video Raja dan Ratu Keraton Agung Sejagat ketika Kerajaan Belum 'Runtuh', Disambut Sorak Sorai dari Masyarakat

Berbeda dari Keraton Agung Segajat dan Sunda Empire di Bandung, keberadaan Kesultanan Selaco alias Selacau Tunggul Rahayu di Kecamatan Parung Ponteng selama ini bisa berdampingan dengan masyarakat sejak 2004.

Kesultanan ini didirikan oleh Rohidin (40), warga asal Parung Ponteng.

Rohidin mengaku sebagai keturunan kesembilan dari Raja Padjadjaran Surawisesa, dengan gelar Sultan Patra Kusumah VIII.

Keberadaan kesultanan itu telah diketahui sejak lama oleh masyarakat sekitar dan memiliki lokasi pusat kesultanan semacam istana yang berdiri megah sampai saat ini.

Baca Juga: Diancam Hukuman 10 Tahun Penjara, Sang Ratu Keraton Agung Sejagat Curhat ke Ganjar Pranowo: 'Sugeng Siang Pak Ginanjar...'

Bahkan, Kesultanan Selaco mengklaim telah mendapatkan legalitas fakta sejarah yang dikeluarkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada tahun 2018 sebagai putusan warisan kultur budaya peninggalan sejarah Kerajaan Padjadjaran pada masa kepemimpinan Raja Surawisesa.

"Selacau punya dua literatur leluhur saya yang saya ajukan tahun 2004 sampai akhirnya tahun 2018 keluar putusan warisan kultur budaya peninggalan sejarah yang di kepemimpinan Surawisesa.

Fakta sejarah dikeluarkan oleh Lembaga PBB," ujar Rohidin di kediamannya, Jumat (17/1/2020).

Baca Juga: 10 Tahun Lalu Bikin Heboh dan Jadi Rujukan Berobat Ribuan Orang, Sosok Ini Tiba-tiba Muncul Mengagetkan Banyak Orang

Pertama, nomor warisan dan izin pemerintahan kultur.

Kedua, izin referensi tentang keprajuritan.

Lisensi yang diberikan yaitu seni dan budaya.

Rohidin menambahkan, Kesultanan Selaco merupakan aplikasi nyata dalam upaya melestarikan warisan leluhurnya sebagai keturunan Kerajaan Padjadjaran era kepemimpinan Surawisesa.

Baca Juga: Ibunya Tinggalkan Aset hingga 10 Miliar Rupiah, Ternyata Anak Lina dan Teddy Nggak Mendapat Warisan Sepeser pun

Dirinya mengklaim kesultanan yang dipimpinnya bisa dikatakan berbentuk yayasan dan memiliki kabinet laiknya kerajaan dan mengklaim memiliki batas terirotial.

Wilayahnya selama ini terdiri dari wilayah Tasikmalaya, Garut, Ciamis, dan Pangandaran bagian selatan.

"Kalau kami dari kesultanan tentunya NKRI sebagai harga mati.

"Kami warga negara Indonesia.

Baca Juga: Begini Detik-detik Lucinta Luna Ngamuk ke Barbie Kumalasari Setelah Aibnya Diumbar, Lihat Ekpresi Panik Boy William!

"Kesultanan ini adalah upaya saya untuk melestarikan budayanya saja karena kami sebagai penggiat budaya," ujar Rohidin.

Memiliki menteri dan pejabat daerah

Rohidin mengakui bahwa selama ini kesultanan yang dipimpinnya memiliki kabinet yang baru disahkan sejak tahun 2018, pasca-mendapatkan legalitas putusan dari PBB.

Namun, hal itu laiknya struktur organisasi dengan penamaan kesultanan.

(KOMPAS.COM/IRWAN NUGRAHA)

Foto-foto keberadaan Kesultanan Selaco alias Selacau Tunggul Rahayu di Parung Ponten Kabupaten Tasikmalaya.

Baca Juga: Sudah Siap Lahir Batin Punya Ibu baru Setelah Ditinggal Lina, Ternyata Ini yang Bikini Putri Delina Suruh Sule Cepet-Cepet Menikah Lagi

Seperti Mangkubumi berarti setingkat menteri-menteri.

Untuk pemimpin tingkat kabupaten tingkatannya adalah Tumenggung atau Demak.

"Kita ada yang namanya menteri luar negeri siapa orangnya, menteri kesejahteraan siapa.

"Sudah ada semuanya dan memiliki tugas masing-masing, tapi Kesultanan Selaco itu bukan negara di dalam negara," ucap Rohidin.

Baca Juga: Pagi-Pagi Sudah Manja ke Sarwendah, Betrand Peto Minta Ini saat Sarapan, Istri Ruben Onsu sampai Menghela Napas

Sumber uang dari grantor M Bambang Utomo

Adapun sumber keuangan Kesultanan Selaco selama ini, tambah Rohidin, berbeda dari kasus Keraton Agung Sejagat yang meminta kepada pengikutnya.

Pihaknya justru mengklaim mampu menyejahterakan orang-orang di bawahnya, termasuk para pejabat kesultanan.

Kesultanan Selaco memiliki sumber pendanaan sendiri yang berasal dari Sertifikat Phoenix melalui seorang grantor bernama M Bambang Utomo.

Menurut dia, selama ini proyek Phoenix atau uang yang berasal dari luar negeri, tepatnya di Bank Swiss, bisa diambil oleh seorang grantor.

Baca Juga: Aurel Hermansyah - Atta Halilintar Makin Nempel, Ashanty Ungkap Hal yang Mengganjal di Hatinya: 'Sebagai Orangtua Ada Kekhawatiran'

Pembangunan kesultanan dan menyejahterakan para pejabatnya pun berasal dari uang tersebut.

"Sebetulnya selama ini uang proyek Phoenix itu sekarang dikuasai oleh negara.

"Para pemimpin negara Indonesia pasti tahu sekarang ini.

"Saya buka saja," tambahnya.

Baca Juga: Terus-terusan Dijadikan Kambing Hitam hingga Dipanggil Polisi 3 Kali, Teddy Akhirnya Bongkar Perjanjiannya denga Lina Sebelum Menikah

Keberadaan Kesultanan Selaco sejatinya muncul sebelum ramai pemberitaan selama ini tentang Keraton Agung Sejagat dan Sunda Empire.

Bahkan, selama ini keberadaan Kesultanan Selaco tak sembunyi-sembunyi dalam melakukan kegiatannya.

Pihak Kesultanan pun membuka diri selama ini kepada khalayak umum atas ramainya pemberitaan munculnya fenomena kerajaan-kerajaan berdalih latar belakang budaya.

Baca Juga: Berlinang Air Mata, Dewi Irawan Ungkap Kalimat Terakhir Ade Irawan: Ibu Bilang Ria Irawan Sudah Nungguin

(Irwan Nugraha)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Setelah Heboh Keraton Agung Sejagat, Kini Muncul Kesultanan Selaco di Tasikmalaya".

Editor : Aditya Eriza Fahmi

Baca Lainnya