Benar-benar Tak Ada Harganya, Pernah Hidup Bergelimang Harta di Atas Singgasana Mewah sebagai Ratu Agung Sejagat, Sosok Ini Kini Harus Terima Kenyataan Dihina-dina Penghuni Lapas Lainnya

Selasa, 28 Januari 2020 | 11:45
Kolase tangkapan layar YouTube Surya Citra Televisi (SCTV) dan Tribunnews.com

Potret berbeda saat Toto dan Fanni jadi raja dan ratu dengan saat mengenakan baju tahanan

Suar.ID -Benar belaka kata orang tua, hidup itu laiknya roda yang terus berputar.

Sesekali di atas, kadang juga di bawah yang penuh hina.

Jika tak percaya, tanya saja kepada Fanni Aminadia.

Beberapa saat yang lalu dia masih hidup bergelimang harta di atas singgasana ratu Keraton Agung Sejagat.

Tapi kini hidupnya berubah total.

Berdesak-desakan dengan ratusan narapidana di dalam penjara.

Fanni Aminadia turut diamankan pihak kepolisian bersama Raja Keraton Agung Sejagat, Toto Santoso.

Munculnya Keraton Agung Sejagat di Purworejo sempat menggegerkan publik.

Bahkan Keraton Agung Sejagat telah memiliki ratusan pengikut.

Raja dan Ratu Keraton Agung Sejagat kini diamankan oleh pihak kepolisian.

Mereka diduga melakukan penipuan terhadap sejumlah pengikut dan masyarakat lainnya.

Kabar yang beredar menyebut raja dan ratu menarik sejumlah iuran dan bayaran pada pengikut mereka.

Tak tanggung-tanggung, bayaran yang dipungut mencapai jutaan rupiah.

Kompas.com/Dok. Istimewa

Totok Santoso dan Fanni Aminadia akhirnya mengakui kebohongan mereka

Kini Raja dan Ratu Keraton Agung Sejagat harus mempertanggungjawabkan perbuatan mereka melalui jalur hukum.

Mendekam di balik jeruji besi, nasib Fanni Aminadia kini berubah drastis.

Hal ini disampaikan oleh kuasa hukumnya, Muhammad Sofyan.

Ratu Keraton Agung Sejagat alias Fanni Aminadia yang ditetapkan tersangka kasus penipuan dan berita bohong saat ini mengalami kondisi psikis yang tidak stabil.

Sebab, Fanni yang saat ini menempati sel tahanan di Lapas Kelas IIA Wanita di Bulu, Semarang harus rela menerima perundungan dari sesama penghuni lapas wanita lainnya lantaran kasus yang menjeratnya.

Fanni menderita insomnia dan kehilangan selera makan karena depresi berat akibat kasus yang menimpanya tersebut.

Kuasa Hukum Fanni Aminadia Muhammad Sofyan mengatakan, kliennya saat ini dalam kondisi psikis yang tidak stabil karena depresi akibat kasus yang menimpanya.

Bahkan, dia kerap kali mendapat perundungan dari sesama penghuni lapas wanita lainnya sehingga membuat Fanni tak nyaman.

"Sekarang masih menempati sel tahanan Mapenaling di Lapas Wanita Bulu. Masih beradaptasi di dalam lapas. Bu Fanni mengaku sering di-bully oleh napi wanita lain karena tahu kasusnya dari TV," kata Sofyan saat dihubungi Kompas.com, Senin (27/1/2020).

Selain itu, lanjut Sofyan, kasus yang menjerat Fanni juga berdampak pada kondisi kedua anaknya yang masih bersekolah.

Kompas.com

Keraton Agung Sejagat

"Anak-anaknya juga terkena bully oleh teman-temannya. Itu karena viralnya pemberitaan. Sekarang kan segala orang bisa mengakses informasi dengan mudah," katanya.

Sofyan mengungkapkan, saat ini pihak keluarga Fanni memang belum boleh diizinkan untuk menjenguk di Lapas.

Padahal, kondisi kliennya tersebut sudah dirundung rasa bosan lantaran tidak ada aktivitas untuk mengalihkan perhatian.

"Keluarga Bu Fanni belum boleh menjenguk. Waktu itu sempat minta dibawakan alat make up dan pakaian oleh keluarganya, tapi belum boleh. Bu Fanni bilang udah bosan pengen ada kegiatan dan bisa ngajarin napi lainnya untuk berdandan," ceritanya.

Sebelumnya diberitakan Toto Santoso dan Fanni Aminadia menjadi tersangka kasus pendirian Keraton Agung Sejagat di Purworejo.

Toto dan Fanni dijerat Pasal 378 KUHP tentang Penipuan dan Pasal 14 UU Nomor 1 tahun 1946 tentang Penyebaran Berita Bohong.

Saat ini, Toto ditahan di sel tahanan Polda Jateng.

Sementara Fanni ditahan di sel tahanan Lapas Kelas IIA Wanita di Bulu, Semarang. (TribunNewsmaker.com/*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnewsmaker.com dengan judul Nasib Pilu Fanni Aminadia Ratu Keraton Agung Sejagat, di-Bully Penghuni Lapas, Dikabarkan Depresi

Editor : Moh. Habib Asyhad

Baca Lainnya