Cerita Penderitaan Kasnan ketika Menjadi Pengikut Keraton Agung Sejagat: Waktu Itu Rasanya Ingin Lepas Saja dari Barisan!

Sabtu, 18 Januari 2020 | 14:00
Kompas.com

Kasnan keluarkan uang Rp 2 juta untuk menjadi anggota Kerton Agung Sejagat.

Suar.ID -Kasnan (40), seorang buruh tani asal Dusun Conegaran, Desa Triharjo, Kapanewon Wates, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, adalah salah satu pengikut Kerajaan Agung Sejagat.

Ia adalah salah satu orang yang ikut berbaris membawa panji-panji bertuliskan aksara jawa saat kirab di Desa Pogung Juru Tengah, Kecamatan Bayan, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, sepekan yang lalu.

Untuk mengikuti kirab tersebut, Kasnan harus merogoh uang Rp 2 juta untuk membeli seragam dan topi.

Uang itu juga syarat untuk mendaftar menjadi anggota Keraton Agung Sejagat.

Baca Juga: Beredar Video Raja dan Ratu Keraton Agung Sejagat ketika Kerajaan Belum 'Runtuh', Disambut Sorak Sorai dari Masyarakat

Baju tersebut berwarna hitam dengan kancing emas.

Terdapat pangkat bertuliskan aksara jawa di pundak, serta bordiran emas di lengan bahu dan sekitar kerah baju.

"Istri belum tahu waktu itu. Saya dapat pakaian Kamis, saya pakai di sana (sebelum kirab). Kalau saya pakai sejak dari sini (Conegaran), bisa heboh kampung," kata Kasnan kepada Kompas.com, Jumat (17/1/2020).

Pria yang sehari-hari bekerja sebagai buruh tani itu mengaku tidak mengerti aksara jawa di panji yang ia bawa.

Baca Juga: Diancam Hukuman 10 Tahun Penjara, Sang Ratu Keraton Agung Sejagat Curhat ke Ganjar Pranowo: 'Sugeng Siang Pak Ginanjar...'

Ia hanya diminta untuk membawa panji tersebut dengan berjalan selangkah demi selangkah sejauh 1 kilometer.

Namun, ternyata ia harus menempuh jarak sejauh 3 kilometer.

"Saya jalan 3 kilometer sambil bawa bendera."

"Itu jauh sekali."

"Katanya 1 kilo saja, ternyata jauh."

"Kaki saya mudah sakit kalau jalan jauh."

"Waktu itu rasanya ingin lepas saja dari barisan."

"Habis jalan, saya langsung tidur di mobil," kata Kasnan.

https://www.teras.id/upload/image/2020/01/keraton-agung-sejagat.jpg
Jarot S.

Keraton Agung Sejagat

Baca Juga: Ternyata bukan karena dapat Wangsit, Ini yang Diduga bikin Totok Santoso Mengaku sebagai Raja Keraton Agung Sejagat!

Kegiatan kemanusiaan

Kasnan mengaku telah beberapa kali mengikuti acara yang digelar Keraton Agung Sejagat.

Namun, ia belum sepenuhnya yakin akan terlibat di dalam komunitas tersebut.

Menurut bapak empat anak itu, saat pertemuan Keraton Agung Sejagat, mereka lebih banyak berbicara tentang kemanusiaan dan sosial kemasyarakatan.

Bahkan, mereka mendata warga yang layak mendapatkan bantuan.

Rencana kegiatan kemanusiaan tersebut membuat Kasnan tergugah dan mau bergabung dengan Keraton Agung Sejagat.

"Tapi, tidak serta-merta ikut. Saya bukan orang yang cepat langsung log in gitu saja. Saya harus berpikir panjang. Akhirnya ikut, siapa tahu bagus," kata Kasnan.

Setelah sang Raja dan Ratu Keraton Agung Sejagat ditangkap, Kasnan menyadari ada yang salah dalam komunitas itu.

Kompas

Buruh tani asal Kulon Progo.

Baca Juga: Bisa Kumpulkan Dana hingga Rp 1 Miliar dari Para Pengikutnya, ternyata Sang Ratu Keraton Agung Sejagat bukan Orang Sembarangan! Punya Bisnis Ini untuk Sambung Hidup

Saat ini ia hanya bisa memantau perkembangan kasus tersebut dan tidak mau mengingat ketika ia masih bergabung dalam keraton fiktif tersebut.

"Saya sudah putuskan semalam untuk melupakan," katanya.

Ia juga bersyukur istri dan anak-anaknya tetap baik dan menghargai dirinya.

"Ini jadi ujian bagi keluarga kami."

"Saya menerima semua masukan dari istri dan anak-anak. Kalau keluarga tidak ada yang piye piye, (hati) saya jadi tenang. Kalau keruh ya malah tidak enak," katanya.

Kasna juga bercerita, tetangga tetap bersikap seperti biasanya dan tidak ada tudingan miring bagi dirinya.

"Saya memilih diam saja. Kalaupun ada yang mem-bully, saya juga tetap diam saja. Mem-bully berarti perhatian."

"Saya tidak benci. Biarlah. Saya ini orang santai. Saya berdoa saja," katanya.

(TRIBUNJATENG/Permata Putra Sejati)
(TRIBUNJATENG/Permata Putra Sejati)

Batu prasasti di Kerajaan Keraton Agung Sejagat (KAS) atau Kerajaan Agung Sejagat Purworejo, Senin (13/1/2020).

Baca Juga: Belum lama Heboh Keraton Agung Sejagat, Kini Malah Muncul Sunda Empire, Begini Komentar Pemerintah...

Sementara itu, di Klaten, Jawa Tengah, ada 28 orang yang diduga menjadi pengikut Keraton Agung Sejagat Para pengikut kerajaan buatan Toto Santoso ini tersebar di Kecamatan Prambanan, Kecamatan Jogonalan, dan Kecamatan Wedi ada dua orang.

"Ada beberapa yang kami mintai keterangan atau klarifikasi mereka mengikuti kegiatan yang di Purworejo," kata Kapolres kepada wartawan di Klaten, Jawa Tengah, Jumat (17/1/2020).

Dari beberapa pengikut yang diperiksa, di antaranya ada yang dijanjikan jabatan sebagai mahamenteri oleh Toto Santoso.

Pada saat diperiksa, para warga Klaten yang menjadi pengikut Keraton Agung Sejagat semua memiliki seragam.

Mereka juga memiliki KTA. Bahkan, setiap warga memiliki tiga KTA.

Kompas.com

Keraton Agung Sejagat

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Buruh Tani Keluarkan Rp 2 Juta untuk Seragam Kirab Keraton Agung Sejagat: Saya Putuskan untuk Melupakan"

Tag

Editor : Adrie P. Saputra

Sumber Kompas.com