Suar.ID -Sang Suami Gagal Mati Disantet Dukun, Wanita Ini Akhirnya Nekat Sewa 5 Algojo Demi Bunuh Pasangan Hidupnya, Ternyata Gegara Hal Ini.
Perempuan bernama Neli Wati atau NW (49 tahun) ini nekat menghabisi suaminya yang seorang bos rumah makan Padang dengan menyewa 5 algojo.
Diketahui, algojo itu disewa setelah dukun santet yang diorder gagal menjalankan misinya.
Diberitakan sebelumnya, Khairul Amin (54) ditemukan bersimbah darah di dekat rumahnya di Jalan Jeruk Guro 1, Kelurahan Nagasari, Kecamatan Karawang Barat, Kabupaten Karawang, dekat dengan GOR Panatayudha, pada Rabu (27/10/2021) pukul 23.40 WIB.
Korban mendapatkan luka sabetan senjata tajam di bagian kepala, leher, tangan, pinggang dan satu luka tusukan di bagian dada.
Diketahui, korban sudah lama membuka usaha rumah makan padang di kawasan dekat komplek GOR Panthayuda, Kelurahan Nagasari, Kecamatan Karawang Barat, Karawang.
Perampasan nyawa itu sendiri dirancang selama tiga bulan.
Mengenai para algojo, NW bahkan sampai membuat surat perjanjian kontrak kerja.
Kini, keenamnya sudah diamankan personel dari Polres Karawang.
Selain Neli Wati, lima tersangka kasus pembunuhan ini adalah AM (25), H (39), BN (34), RN (33), dan MH (25)
NW sebagai otak pembunuhan suaminya sendiri, Khairul Amin (54) sudah merencanakan pembunuhan sejak lama.
Dalam percobaan pembunuhan yang pertama, NW sempat menyuruh temannya AM (25) mencari dukun santet.
"NW memberikan uang terhadap pelaku AM sebesar Rp 5 juta untuk dicarikan dukun santet," kata Kapolres Karawang, AKBP Aldi Subartono kepada wartawan saat ungkap kasus di Mapolres Karawang, Sabtu (6/11/2021), melansir Tribun Jabar.
Namun alangkah sialnya, dua bulan kemudian, NW menghubungi tersangka AM, dukun santet tersebut tidak berhasil melakukan pembunuhan.
Kepalang kesal lantaran tak kunjung mati saat disantet, NW meminta AM untuk mencarikan pembunuh bayaran.
Kemudian pada September 2021, tersangka NW bersama AM merencanakan melakukan aksi pembunuhan secara langsung kepada korban.
AM merekrut enam temannya untuk melakukan pembunuhan tersebut.
"Tersangka NW menginginkan pembunuhan korban, seolah-olah kejadian pencurian atau seolah-olah kejadian begal" ujarnya.
Akhirnya disepakati, NW menjanjikan memberikan imbalan sebesar Rp 30 juta.
Sementara itu, Rp 10 juta langsung diberikan di awal.
"Jadi setelah mereka menyanggupi, NW ini kemudian memberikan uang muka Rp 10 juta" jelasnya.
Pada awal Oktober 2021, para pembunuh bayaran ini langsung hendak mengeksekusi korban.
Akan tetapi gagal, karena korban tidak mengendarai sepeda motor dan situasi terlalu ramai.
Karena gagal, mereka kembali merenanakan pembunuhan pada Rabu (27/10/2021) pada malam hari.
Pada pukul 20.00 WIB, AM mengontak NW, istri korban menanyakan keberadaan suaminya itu.
NW menjawab, suaminya itu sedang makan di GOR Panatayudha.
Tak mau aksinya gagal kembali, AM juga mendatangi tempat makan itu, berpura-pura membeli minum.
Lalu, AM memerintahkan enam temannya ini untuk menunggu di sebuah minimarket tak jauh dari lokasi rumah korban.
"Setelah Otong hubungi tersangka lain, mereka kumpul sekitar enam orang,"
"Otong pura-pura beli air pastikan korban ada disitu."
"Ketika korban pulang sekitar 11 malam, para pelaku mengikuti korban."
"Nah ketika mau sampai dekat rumah, di situ para pelaku habisi korban dan meninggal dunia, seolah-olah jadi korban begal," ungkap Aldi.
Berhasil menjalankan pembunuhan itu, lalu NW menghubungi AM untuk bertemu memberikan uang Rp 10 juta lagi.
Nah, tersangka otak pembunuhan ini berikan uang lagi per 3 November 2021 di Ramayana Rp 10 juta sisanya nanti bulan depan.
Pada hari yang sama, jajaran reserse kriminal berhasil menangkap pelaku AM alias Otong (25) pada 3 November 2021 pukul 11.00 WIB.
Saat dilakukan penyelidikan, Otong mengaku, dia disuruh NW melakukan pembunuhan pembunuhan bos rumah makan padang tersebut.
"Otong ini merupakan eksekutor,"
"Setelah itu terungkap bahwa otak daripada kasus ini adalah istri korban inisiasl NW, berkembang ke tersangka lain"
"Sehingga, kami berhasil tangkap pelaku lain di jam dan tempat berbeda, ada di kontrakan, ada di rumahnya," tutur Aldi.
Adapun motifnya, istri korban sakit hati, kesal atas perilaku suaminya yang kerap memarahinya dan memiliki wanita idaman lain.
"Motifnya karena sakit hati,"
"Menurut korban, pelaku ini menyusahkan, sering minta uang."
"Korban sering marahi pelaku,"
"Kemudian, ada wil atau wanita idaman lain," kata Kapolres.
Saat ini Polres Karawang masih memburu dua pelaku lain yang masih DPO.
Sementara itu, para pelaku dijerat Pasal pasal 340 tentang pembunuhan berencana, subisider 338 junto Pasal 556 dengan ancaman 20 tahun penjara atau hukuman mati.