Suar.ID -Belum lama ini sebuah video menjadi viral di media sosial.
Dalam video ini memperlihatkan sekelompok orang yang salat mengahadap ke timur.
Viralnya video ini pun membuat masyarakat menjadi resah akan adanya aliran sesat.
Video berdurasi 37 detik ini sendiri direkam di sebuah musala di Desa Batu Sendi, Kecamatan Sangkapura, Pulau Bawean.
Mulanya nampak banyak orang yang mengenakan busana muslim seperti sarung dan peci.
Rupanya kelompok tersebut diketahui dipimpin oleh seorang pria bernama Marhawi (46).
Tak cuma satu video, namun ada sejumlah video lainnya yang ikut menjadi viral.
Salah satunya adalah wirid dengan gerakan tangan dengan posisi menyilang.
Diduga aliran yang dianut orang-orang dalam video ini menyimpang.
Mengetahui hal ini, pihak perangkat desa ini pun langsung bertindak cepat.
Dilansir Surya.co.id, Kepala Desa Lebak yang Fadal bersama Ketua MUI Kecamatan Sangkapura pun langsung mendatangi kediaman Marhawi.
Kata Fadal, dari pertemuan ini Marhawi ini telah mengakui kalau ajarannya ini menyimpang.
Baca Juga: Amerika Memanas! Donald Trump Dilaporkan Harus Bersembunyi di Bunker Bawah Tanah, Ada Apa Ini?
"Semalam sudah didatangi ke kediaman Marhawi dan langsung membuat surat pernyataan," ucap Fadal saat dikonfirmasi melalui sambungan seluler, Kamis (28/5).
Dalam bentuk surat pernyataan, selain mengaku bahwa ajarannya ini menyimpang, Marhawi ini juga mengaku kalau dirinya akan kembali ke ajaran Islam.
Untuk diketahui, Marhawi ini adalah seorang nelayan yang memiliki profesi lain yaitu sebagai dukun.
Saat dikonfirmasi, Mahrawi juga membenarkan kalau dirinya telah membuat surat pernyataan.
Warga Desa Lebak ini mengaku sudah memiliki kelompok sekitar 30 orang yang kesemuanya berasal dari berbagai desa di Bawean.
Mahrawi pun menjelaskan kalau saat itu salat dan wirid mengahadap ke timur karena keadaan saja, bukan disengaja ataupun dibuat-buat.
"Saat itu musala penuh. Ya sudah menghadap timur. Itu spontan tidak disengaja," kata dia.
Saat disinggung mengenai wirid dengan posisi tangan menyilang, Mahrawi pun tak menampik.
Ia bahkan mengungkapkan kalau hal tersebut wajar.
"Banyak lagi kabar bohong yang menyebut saya bisa memanggil malaikat, mendapat wahyu langsung dari Allah. Itu bohong semua, fitnah," terangnya.
Setelah menulis surat pernyataan bermaterai ini, Mahrawi ini langsung membubarkan kelompok yang baru dibentuk beberapa bulan lalu.
"Langsung saya bubarkan, itu belum ada nama," tutupnya.
Sementara itu, Ketua MUI Kecamatan Sangkapura, Pulau Bawean, Kiai Mashudi belum menjawab saat dihubungi melalui ponsel pribadinya.