Suar.ID -Pada Sabtu (14/3) dan Minggu (15/3), 4 anggota KKB Papua Tewas saat baku tembak dengan Prajurit TNI-Polri.
Kejadian baku tembak tersebut terjadi di Kali Bua, Distrik Tembagapura.
Terungkap fakta yang tak terduga tentang keempat mayat anggota KKB Papua tersebut.
Identitas empat anggota KKB itu bernama Pentium Muda Waker (45), Moni Waker (30), Lani Magai (30), dan seorang perempuan Lera Magai (28).
Dan saat ini, mayat empat anggota KKB Papua itu sudah dibakar oleh anggota kelompoknya.
Hal ini diungkapkan oleh Kepala Kepolisian Resor Mimika AKBP I Gusti Gede Era Adhinata, seperti dilansir dari Kompas.com dalam artikel '4 KKB di Tembagapura Tewas Tertembak, Jenazah Dibakar Anggota Kelompok'.
Kapolres juga mengatakan, pihaknya mengetahui identitas empat KKB Papua itu tidak secara langsung.
Melainkan dari informasi media sosial milik KKB Papua.
Mereka sudah memberikan pernyataan yang membenarkan meninggalnya empat orang tersebut dan dua orang lainnya luka-luka lengkap dengan pangkatnya.
Bahkan menurut informasi tersebut, ada salah satunya yang berpangkat letnan kolonel.
"Bahkan, jenazah berjenis kelamin perempuan itu pangkatnya letnan kolonel," kata Era mengutip Antara, Selasa (17/3/2020).
Upaya yang dilakukan oleh aparat TNI dan Polri itu, kata Kapolres, murni dalam rangka penegakan hukum.
Ini karena kelompok tersebut merupakan pelaku utama yang menembaki mobil patroli Polsek Tembagapura.
"Masih ada juga kelompok lain yang terlibat.
Kami tidak bisa secara langsung menguasai semua wilayah, harus secara bertahap satu demi satu.
Kalau mereka melakukan perlawanan, tentu kami akan melakukan tembakan balasan," ujarnya.
Kapolres menegaskan aparat TNI-Polri kini terus berupaya menguasai semua perkampungan sekitar Tembagapura dari keberadaan KKB Papua.
Petugas berupaya mengembalikan kondisi di sana seperti semula sehingga masyarakat yang saat ini turun di Timika bisa kembali ke kampung mereka untuk menjalani kehidupan secara normal.
"Kasihan masyarakat, mereka sangat ketakutan dengan keberadaan KKB Papua.
Makanya, saat itu mereka meminta bantuan kami di Polsek Tembagapura untuk dievakuasi ke Timika," kata Era.
Meski demikian, kekuatan gabungan KKB Papua diperkirakan akan bertambah lagi.
Hal ini lantaran TNI-Polri mendeteksi adanya pergerakan KKB Papua dari Distrik Jila menuju Distrik Tembagapura.
KKB Papua dari Jila ini diperkirakan akan bergabung dengan kelompok lain yang sudah berkumpul di Tembagapura.
Hal ini diungkapkan oleh Kapolres Mimika AKBP I Gusti Gede Era Adhinata di Timika, Rabu (18/3/2020).
Baca Juga: Benarkah Wardah Sumbang 13 Miliar untuk Penanganan Virus Corona? Berikut Fakta yang Sebenarnya...
Namun untuk menindak pergerakan KKB Papua itu, aparat terkendala armada transportasi pesawat terbang.
"Kami sudah mengetahui ada kelompok lain yang ingin masuk ke Tembagapura dari Jila.
Kami sudah mengetahui dimana keberadaan mereka" kata AKBP Era Adhinata, dilansir dari Antara.
Polres Mimika telah meminta bantuan tambahan personel guna melakukan penyekatan di beberapa titik agar KKB papua itu tidak masuk ke kawasan Tembagapura dan bergabung dengan kelompok lain.
Keberadaan KKB di Distrik Jila diketahui saat terjadi penembakan terhadap Pos Pengamanan Daerah Rawan (Pam Rahwan) Jila pada Senin (9/3) dini hari
Baku tembak tersebut yang menewaskan seorang prajurit TNI, Sersan Kepala Anumerta La Ongge, anggota Koramil 1710-05/Jila.
KKB Papua Lekagak Telenggen & Joni Botak Bakar Gereja
Viral sebuah kabar yang mengungkap aksi keji kelompok kriminal bersenjata atau KKB Papua berani membakar gereja.
Kabar viral itu menyebut kalau KKB Papua pimpinan Lekagak Telenggen & Joni Botak membakar gedung Gereja Kemah Injil Indonesia (GKII) Jemaat Sinai, Kampung Opitawak, Distrik Tembagapura.
Melansir dari Antara, Kapolsek Tembagapura AKP Hermanto mengatakan pembakaran gedung gereja GKII Kampung Opitawak itu dilakukan oleh KKB Papua pada Kamis, 12 Maret 2020.
Semenjak terjadi kontak tembak dengan aparat TNI dan Polri, KKB Papua diketahui menjadikan gedung gereja itu sebagai pos untuk bersembunyi dari kejaran aparat.
"Gereja tersebut sebelumnya ramai dikunjungi oleh masyarakat Kampung Opitawak untuk melakukan berbagai kegiatan ibadah.
Tapi sudah beberapa pekan belakangan semenjak KKB Papua menebar teror di wilayah tersebut, masyarakat akhirnya harus mengalah" kata AKP Hermanto.
Dari foto yang beredar, terlihat bangunan gereja GKII Jemaat Sinai, Kampung Opitawak tersebut hanya menyisakan rangka atap yang masih terlalap api.
Juga terlihat seseorang laki-laki mengenakan kalung noken motif merah biru berada di dekat lokasi gedung gereja yang sedang terbakar itu.
AKP Hermanto mengatakan, KKB Papua yang beberapa waktu terakhir memasuki kampung-kampung di sekitar Kota Tembagapura tidak memiliki tempat tinggal tetap.
Kelompok bersenjata itu kemudian mengancam masyarakat untuk menjadikan gedung gereja sebagai markas pertahanan mereka.
Karena alasan itu pula, warga Kampung Opitawak dan kampung-kampung di sekitar itu seperti Banti 1, Banti 2 dan Kimbeli meminta aparat TNI dan Polri untuk mengevakuasi mereka ke Timika.
Menanggapi kabar viral tersebut, Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw belum bisa mengonfirmasi kebenarannya.
Seperti dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'Beredar Kabar KKB Bakar Gereja di Tembagapura, Ini Respons Kapolda Papua'.
"Kalau dia (KKB Papua) sampai membajar gereja itu menunjukan tingkah laku kekejaman, kekerasan manusia itu (KKB Papua), kalau ada ya, tapi saya pikir itu hoaks," ujar Paulus Waterpauw, di Jayapura, Selasa (17/3/2020).
Meski belum bisa membenarkan kabar tersebut, Waterpauw berpendapat bila ternyata informasi tersebut benar, maka itu semakin membuktikan tabiat dari para pimpinan KKB Papua.
"Artinya, jangan menuding kami, terkutuklah manusia-manusia (KKB Papua) itu, tidak ada relevansinya kalau dia membakar gereja," kata dia.
(Putra Dewangga Candra Seta)
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul "Fakta Tak Terduga Mayat 4 KKB Papua yang Ditembak TNI-Polri, Jenazah Dibakar & Ada Berpangkat Letkol".