Alat ini memiliki kemampuan mendeteksi musuh hingga 200 km.
Radar ini diklaim sangat andal dalam mendeteksi lawan dan mengurangi perawatan dibandingkan jenis sebelumnya.
Mengutip dari militaryfactory, untuk menambah kemampuan supremasi udara, pabrikan juga memasang sejumlah sistem sensor pasif, yakni sistem optik-elektro berupa Optronique Secteur Frontal (OSF), yang terintegrasi dengan pesawat.
OSF ini bisa mendeteksi dan mengidentifikasi target-target udara.
Sementara, untuk mendukung penerbangan dipasang modular avionik terintegrasi (IMA), atau biasa dikenal MDPU (Modular Data Processing Unit).
IMA ini diklaim dapat membantu pilot selama operasi pertempuran berupa data analisis dari seluruh sistem sensor yang terpasang di dalam pesawat.
Selain menyerang musuh di udara, Rafale juga mampu menarget musuh-musuh di darat dengan peralatan mereka bernama alat intai Thales Optronics's Reco New Generation dan Damocles electro-optical.
Secara bersamaan, kedua alat ini memberikan informasi mengenai posisi target, membuka misi pengintaian dan telah terintegrasi dengan sistem IMA.
Rafale dilengkapi dua unit mesin Snecma M88, mesin ini membuat pesawat ini mampu melesat hingga 1,8 mach atau 1.912 km per jam dengan ketinggian puncak, dan ketinggian rendah 1,1 mach atau 1.390 km per jam.
Adapun soal persenjataan, peswat ini memiliki GIAT 30/719B cannon dengan 125 bulatan hingga rudal nuklir ASMP-A.