Suar.ID - Mantan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak mendapat tuduhan memerintahkan pembunuhan model asal Mongolia yang bernama Altantuya Shaariibuu.
Atas tuduhan ini Najib Razak pun siap melakukan apa yang dinamakan "sumpah laknat".
Hal ini diketahui lewat unggahan Facebooknya pada Jumat (20/12).
Najib Razak menyatakan bahwa ia akan melaksanakan sumpah ini di Masjid Jamek di Kampung Baru seusai salat Jumat.
"Saya berniat menggelar sumpah laknat untuk membantah tuduhan yang dilayangkan dalam kesaksian Azilah Hadri," ujar Najib Razak dikutip dari Kompas.com.
Dilansir Channel News Asia pada Rabu (18/12/2019), si pengucap sumpah siap menerima konsekuensi jika dia terbukti berbohong.
Kasus ini mencuat lagi dalam beberapa hari terakhir ini.
Janji itu disampaikan Najib setelah kesaksian yang dilayangkan Azilah, mantan polisi yang diputus bersalah dalam pembunuhan Altantuya.
Altantuya, perempuan yang disebut adalah model Mongolia, menyita perhatian publik Malaysia setelah dia ditembak dan jenazahnya diledakkan.
Setelah ditembak mati, jenazah Altantuya diledakkan menggunakan peledak militer jenis C-4 di Shah Alam pada 2006 silam.
Dia disebut merupakan kekasih Abdul Razak Baginda, analis politik yang sempat menjadi penasihat Najib pada 2000 sampai 2008.
Dalam keterangan bertanggal 17 Oktober, Azilah mengungkapkan perintah untuk membunuh datang langsung dari Najib.
Azilah menerangkan, Najib memberikan instruksi untuk "menangkap dan membunuh" Altantuya pada 2006 silam.
Politisi yang saat itu masih menjabat sebagai Wakil Perdana Menteri Malaysia (DPM) memandang Altantuya sebagai "mata-mata asing".
"DPM menjawab 'tembak mati", dengan menunjukkan gestur seolah-olah dia melukai lehernya sendiri," kata Azilah dalam kesaksian tertulisnya.
Azilah kemudian menanyakan lagi apa tujuan dari instruksi agar jenazah "si agen asing" dihancurkan dengan peledak.
Najib kemudian menjawab langkah itu dilakukan untuk menutupi jejak, dengan peledaknya bisa diambil dari gudang persenjataan.
Azilah menulis kesaksian itu sebagai bahan pertimbangan Pengadilan Federal agar menggugurkan hukuman mati yang dijatuhkan kepadanya.
Dia dan anggota polisi lainnya, Kopral Sirul Azhar Umar, diputus bersalah dan divonis mati pada Pengadilan Tinggi Shah Alam pada 2009.
Vonis itu sempat direvisi Mahkamah Banding pada Agustus 2013, namun dipulihkan lagi oleh Pengadilan Federal Malaysia di 2015.
Di tengah pengadilan kasasi itu, Sirul kabur ke Australia pada 2004, di mana Putrajaya tak bisa mengupayakan ekstradisi.
Sebabnya, Parlemen Australia mempunyai perundang-undangan yang melarang adanya ekstradisi ke negara yang masih menganut hukuman mati.
Diduga selingkuhan
Pembunuhan Alantuya Shariibuu, model Mongolia karena diduga merupakan selingkuhan Najib Razak.
Tahun 2006, Altantuya dibunuh dengan dua tembakan dan jasadnya diledakkan hingga tinggal tulang belulang yang berserakan.
Kasus ini bebas dari pengadilan karena posisi Najib yang cukup kuat kala itu.
Namun, seiring lengsernya Najib, Presiden Mongolia Khalmatgiin Battulga mengirim surat pada Mahathir agar kasus pembunuhan Altantuya diusut tuntas.
Berikut adalah lima fakta mengenai Altantuya yang mungkin bisa mengungkap alasan pembunuhannya:
1. Altantuya tak hanya cantik tapi juga cerdas
Altantuya menghabiskan masa kecilnya di Rusia dan dia mahir beragam bahasa seperti Mongolia, Rusia, Perancis, dan Inggris.
Bahkan Altantuya mengambil sekolah keguruan karena mengajar adalah salah satu passion hidupnya.
2. Altantuya pernah menikah dan punya anak
Tahun 1990, Altantuya kembali ke Mongolia dan menikah dengan seorang penyanyi bernama Maadai.
Mereka memiliki seorang anak pada tahun 1996, namun tak lama kemudian mereka bercerai.
Anak Altantuya kemudian tinggal bersama orangtua Altantuya.
Altantuya juga menikah lagi di tahun 2003 dan punya seorang anaj lagi.
Sayangnya dia kembali bercerai dan anak itu tinggal bersama orangtua Altantuya.
3. Altantuya seorang model
Setelah bercerai, Altantuya pindah ke Perancis dan belajar menjadi model di negara itu.
Sejak saat itu Altantuya mulai aktif menjadi model paruh waktu sembari menjalankan bisnis perjalanan wisata kecil di Mongolia.
Dia pindah ke Hong Kong tahun 2005 dan di sanalah ia bertemu dengan Najib Razak untuk pertama kalinya.
4. Potensinya sebagai saksi kunci korupsi pembelian kapal selam Malaysia
Altantuya memang sangat mahir berbagai bahasa, termasuk bahasa Perancis.
Najib Razak diduga mengajak Altantuya saat transaksi pembelian kapal selam Scorpene Malaysia.
Dia berperan sebagai penerjemah bahasa antara Kementerian Pertahanan dan DCNS selaku produsen kapal selam Perancis.
Dia juga disinyalir tahu seluk beluk proses pembelian dan pembayaran kapal selam Scorpene.
Kalau sampai Altantuya buka mulut, tentu itu akan membahayakan posisi Najib dalam pemilihan Perdana Menteri Malaysia tahun 2009.
5. Dibunuh dengan keji
Tahun 2006 awal, Altantuya yang masih menjalin hubungan terlarang dengan Najib memutuskan untuk pindah ke Malaysia.
Sesampainya di sana, dengan nekat wanita cantik ini memaksa untuk tinggal di rumah Najib.
Namun baru sebentar, dia diculik oleh gerombolan pria tak dikenal dan dieksekusi.
Dua peluru menghantam tubuhnya hingga dia tewas.
Tak cukup sampai di situ, tubuh Altantuya dipasangi peledak C4 dan diledakkan di tanah kosong hingga hancur lebur dan tinggal tulang.
Bahan peledak C4 adalah peledak eksklusif yang hanya bisa didapat oleh 'orang dalam' atau orang yang berkuasa di bidangnya.
Kasus ini mencuat dan ada dugaan kuat istri sah Najib, Rosmah Mansor yang memerintahkan pembunuhan ini.
Sayang, kasus ini bagai hilang ditelan bumi saat Najib menjabat sebagai Perdana Menteri tahun 2009.
Itulah lima fakta mengenai Altantuya yang harus meregang nyawa akibat skandal mantan PM Malaysia, Najib Razak.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul "Profil Model Altantuya, yang Jenazahnya Diledakkan Diduga Selingkuhan Mantan PM Malaysia Najib Razak".