Misalnya, stres dapat menyebabkan seseorang menjadi pelupa, kata Old. "Apa dampak negatif dari kelupaan ini yang menyebabkan karyawan melakukan kesalahan? Lalu tanyakan dampak negatif yang secara tidak langsung akan berefek dari hal tersebut, seperti kepuasan pelanggan atau mengatur waktu yang dihabiskan untuk memilah konsekuensi dari kesalahan.
Mempraktikan hal tersebut di lingkungan kerja dengan cara ini, tidak hanya memungkinkan atasan kamu untuk melihat efek langsung dari stres yang kamu hadapi, tetapi juga dapat menunjukkan bahwa kamu berusaha mencoba mencari solusi daripada membiarkan perusahaan menderita.
3. Dapat menerima bahwa mungkin saja sumber stresmu bukan berasal dari tempat kerja
Salah satu cara terpenting yang dapat kamu lakukan untuk mengendalikan stres adalah dengan mengidentifikasi penyebab sebenarnya stres itu muncul.
Psikolog Emma Kenny menjelaskan bahwa hal pertama yang harus dilakukan adalah mengidentifikasi apakah stres berasal dari sumber internal atau eksternal.
Sumber stres eksternal itu termasuk intimidasi, rekan kerja yang mengganggu atau masalah keluarga.
Hal ini sering merupakan masalah di mana kamu memiliki kontrol terbatas akan hal tersebut, mungkin kamu akan merasa bahwa solusinya ada di tanganmu.
Namun, Kenny, menyarankan bahwa mengambil langkah untuk menyelesaikannya lebih baik daripada tidak melakukan apa pun.
"Pikirkan cara yang bisa kamu pilih untuk melindungi dirimu sendiri," sarannya.
"Jika kamu diintimidasi maka libatkanlah HRD, misalnya. Orang dapat merasa lebih rileks ketika mereka dapat mengendalikan suatu situasi".