Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Cerita Kapal dan Helikopter Malaysia yang Kejar dan Hadang Kapal Patroli Indonesia Saat Giring Kapal Pencuri Ikan

Nieko Octavi Septiana - Kamis, 11 April 2019 | 13:55
Cerita Kapal dan Helikopter Malaysia yang Kejar dan Hadang Kapal Patroli Indonesia Saat Giring Kapal Pencuri Ikan
Facebook Mochammad Slamet via Tribun Medan

Cerita Kapal dan Helikopter Malaysia yang Kejar dan Hadang Kapal Patroli Indonesia Saat Giring Kapal Pencuri Ikan

Peristiwa sebelumnya terjadi pada Rabu (3/4/2019) di perairan Selat Malaka.

Ia menjelaskan pada pagi hari KP Hiu 08 mendeteksi adanya kapal berbendera Malaysia di Selat Malaka.

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) kembali berhasil menangkap kapal ikan asing (KIA) yang melakukan penangkapan ikan secara ilegal (illegal fishing) di Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia (WPP-NRI). 6 KIA asing tersebut terdiri dari 4 KIA asal Vietnam dan 2 KIA asal Malaysia.(PSDKP)
PSDKP via Kompas.com

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) kembali berhasil menangkap kapal ikan asing (KIA) yang melakukan penangkapan ikan secara ilegal (illegal fishing) di Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia (WPP-NRI). 6 KIA asing tersebut terdiri dari 4 KIA asal Vietnam dan 2 KIA asal Malaysia.(PSDKP)

"Awalnya pukul 07.20 WIB,KP Hiu 08 kami mendeteksi di radar ada dua kapal ikan berbendera Malaysia di ZEEI Selat Malaka.

Tim melakukan pengejaran dan pada pukul 08.15 WIB, tim melakukan deteksi secara visual," ujar Agus melalui siaran pers resmi KKP, Rabu (10/4/2019) seperti dikutip dari Kompas.com.

Namun, kedua kapal tersebut mencoba kabur sehingga petugas mengejar dan melakukan tindakan hukum berupa penghentian, pemeriksaan, dan penahanan.

Dua kapal penangkap ikan asing itu terdeteksi atas nama PKBF 1825 dan KM KHF 1256.

Hasil pemeriksaan menunjukkan, PKBF 1825 berukuran 64,71 GT diawaki oleh empat orang. Dua orang di antaranya merupakan warga negara Thailand, termasuk nakhoda kapal.

Baca Juga : Tradisi Mengerikan Suku Naulu, Penggal Kepala dan Persembahkan Kepala Manusia Sebagai Mas Kawin

Sementara dua orang lain berkewarganegaraan Kamboja. Kapal itu memiliki alat tangkap trawl. Sementara kapal KM KHF 1256 berukuran 53,02 GT diawaki tiga orang yang seluruhnya berkewarganegaraan Thailand.

"Kedua kapal tersebut didapati tak memiliki izin dari Pemerintah Indonesia sekaligus dia menggunakan alat tangkap yang dilarang di Indonesia.

Tim kemudian membawa dua kapal itu ke Stasiun PSDKP Belawan untuk dilakukan proses hukum oleh para penyidik pegawai negeri sipil perikanan," papar Agus.

Source :Kompas.comFacebookTribun Medan Kompas TV Suar.grid.id

Editor : Suar

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Hot Topic

Tag Popular

x