Suar.ID - Hari Guru Nasional diperingati setiap tanggal 25 November.
Momen ini dimanfaatkan untuk mengucapkan rasa terima kasih dan mengenang jasa para guru yang sudah mendidik kita hingga menjadi manusia yang berguna.
Ada kisah unik saat momen peringatan Hari Guru tahun ini yang jatuh pada hari ini Senin (25/11/2019).
Jika kebanyakan orang menceritakan perjuangan gurunya, atau mengingat guru yang paling galak dan paling baik di sekolah, lain halnya dengan cerita yang satu ini.
Di hari guru ini, ada cerita tentang seorang siswa SD yang jatuh cinta pada gurunya. Siapa yang pernah mengalaminya?
Ya, kisah ini dialami oleh Mantan Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah semasa SD dulu.
Saking cintanya kepada sang guru, Fahri Hamzah sampai merasakan kecewa saat pujaan hatinya itu menikah dengan orang lain.
Kisah unik itu dibagikan oleh Fahri Hamzah di laman Twitter miliknya @fahrihamzah Senin (25/11/2019).
Tampak pada Tweet-nya, Fahri Hamzah mengawali cerita dengan menuliskan ucapan Selamat Hari Guru.
Menurut Fahri Hamzah, pada mome Hari Guru ini entah kenapa ia merasa sedih.
Kesedihan yang dirasakan Fahri Hamzah itu seperti rasa kehilangan.
"Aku sedih di hari guru..
Entahlah....
Aku seperti kehilangan...
Tapi Selamat...
Selamat #HariGuruNasional
Apa yang hilang...
Aku akan cari sendiri...
Terima kasih ibu bapak guru...," tulis Fahri Hamzah.
Setelah itu, Fahri Hamzah kemudian menceritakan pengalamannya jatuh cinta kepada gurunya.
Saat duduk di bangku SD, Fahri Hamzah dibuat jatuh cinta oleh ibu gurunya yang mempesona, cerdas, cantik, baik dan penuh kehangatan.
Rasa cintanya pada sang guru membuat Fahri Hamzah selalu semangat untuk pergi ke sekolah.
Namun rada cintanya itu berbuntut kekecewaan, saat ibu gurunya memutuskan untuk menikah dengan seorang polisi.
"Waktu aku SD aku jatuh cinta pada guruku...
dengan sistem wali kelas...
ibu adalah guruku yang penuh pesona..
cerdas, cantik, baik dan hangat...
aku memang senang, membuatku bergairah pergi sekolah...
saking cintanya..
aku kecewa karena ia menikah dengan seorang polisi. #HariGuru," tulis Fahri Hamzah.
Kemudian Fahri Hamzah mengungkap sosok ibu gurunya yang membuat ia jatuh cinta.
Rupanya ibu gurunya itu bernama Rahma.
Menurut Fahri Hamzah, kecerdasan yang dimiliki Bu Rahma lah yang membuatnya jatuh cinta.
"Ibu Rahma namanya,
Dengan siatem wali kelas, beliau seperti mengerti semua ilmu...
agama, PMP, kesenian, bahasa, dan semuanya...
itu membuatnya sempurna di mataku...
dia juga mengajar olah raga dan tata cara sholat yg benar...
beliau mengisi hati anak kecil seperti ku...#HariGuru," tulisnya lagi.
Menurutnya, rasa cinta itu muncul karena ketulusan dan pengabdian Bu Rahma untuk para siswanya.
Apalagi kata dia, para gurunya dulu mengajar siswanya dengan penuh keprihatinan.
Namun mereka tetap tulus memberikan ilmu pada para siswanya.
"Di perguruan @Muhammadiyah (seperti dilukiskan dalam novel lasykar pelangi), banyak keprihatinan.
Guru2 kami mengabdi tanpa imbalan memadai.
Tapi itu membuatnya indah, mereka hadir di depan kelas dengan penuh ketulusan hati.
Niatnya memang mengabdi di masa itu. #HariGuru," tulis Fahri Hamzah lagi.
Kemudian Fahri Hamzah juga mengatakan bahwa kebaikan hati para gurunya itu akan terus membekas di hatinya.
Ia pun berjanji suatu saat nanti akan pulang kampung dan menemui guru-gurunya.
"Dan yang terasa sampai hari ini dan sampai kapanpun adalah rasa hati, membekas padaku adalah kebaikan hati guru2ku yang aku tak mengerti cara membayarnya.
Suatu hari, aku pulang kampung dan menemui mereka; hidup dan keterbatasannya masih sama, senyumnya masih sama. #HariGuru," tulis Fahri Hamzah.
Setelah itu Fahri Hamzah pun mengungkap apa yang hilang di Hari Guru ini.
Rupanya menurut Fahri Hamzah, di zaman teknologi seperti sekarang ini membuat beberapa momen yang dulu ia rasakan menghilang.
"Saya hanya ingin mengungkap apa yang hilang...
dunia berubah..teknologi mengubah suasana...
bahkan teknologi menghapus jarak dan kerinduan juga banyak menghapus kesetiaan...
dan kita terus menantikan guru bagi masa depan kita..guru menjadi penawar luka dan kegalauan. #HariGuru," katanya.
"Tapi apakah guru masih ada ketika mesin-mesin pendidikan mulai bekerja?
Inilah pertanyaanya...
ketika kita mengucapkan selamat #HariGuruNasional maka kepada siapakah kita mengucapkan kata?
Tapi aku merasa kehilangan...
Meski aku mengucap selamat...Selamat #HariGuru ku sayang..," tutupnya.