Fahri Hamzah Berikan Pesan kepada Jokowi untuk Tidak Pilih Kabinet Berisi Pembebek dan ABS: Kalau Itu Dilakukan Pak Jokowi Bisa Jatuh

Senin, 30 September 2019 | 09:19

Fahri Hamzah

Suar.ID - Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah menyelipkan satu pesan penting kepada Presiden Indonesia terpilih 2019-2024, Joko Widodo, menjelang berakhir masa jabatan Fahri Hamzah sebagai wakil rakhyat di DPR RI,

Fahri Hamzah meminta agar Jokowi tidak memilih kabinet yang berisi pembebek dan orang-orang yang berkinerja asal bapak senang alias ABS.

"Saya berani katakan Pak Jokowi jangan pilih kabinet yang isinya pembebek dan asal bapak senang."

Baca Juga: 4 Fakta Fahri Hamzah, Wakil Ketua DPR RI Kontroversial, saat Mahasiswa Ternyata Tak Disukai Wanita yang Kini Jadi Menteri Jokowi Ini

"Kalau itu dilakukan Pak Jokowi bisa jatuh di tengah jalan," ungkap Fahri saat sesi wawancara dengan Tribunnews.com di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (27/9/2019).

Mantan politikus PKS ini menagih janji Jokowi akan memimpin bangsa Indonesia lima tahun mendatang dengan tanpa beban.

Fahri meminta Jokowi untuk memilih sosok menteri yang mau bekerja dan tidak sibuk menjilat kekuasaan.

"Kalau Pak Jokowi sebagai negarawan ingin memperbaiki bangsa dan sesuai dengan apa yang dikatakan tanpa beban, tak ingin memilih penjilat-penjilat dan memilih menteri tanpa afiliasi politik maka akan selamat dia."

"Orang politik banyak yang bisa bekerja tapi jangan pilih penjilat," tegas Fahri.

Ia menegaskan bila salah pilih menteri Jokowi bisa mengulang sejarah aksi demonstrasi besar pada 1998 yang berakhir dengan lengsernya Presiden Soeharto.

"Kalau dia salah, mohon maaf, kita masih begini karena belum ada krisis, kalau sudah ada krisis meledak semua nanti," ujarnya.

Baca Juga: Viral Foto Eks Aktivis 98 dari Fahri Hamzah hingga Fadli Zon, Lihatlah Foto-fotonya yang Dulu dan Sekarang: Aku yang Dulu Bukanlah yang Sekarang

Terlalu Cepat Jadi Anarkis

Tribunnews

Fahri Hamzah

Dalam wawancara dengan Tribunnews di kantornya, Fahri Hamzah juga menyinggung tentang aksi demonstrasi mahasiswa menolak sejumlah revisi undang-undang seperti UU KPK dan UU KUHP.

Fahri menilai aksi demonstrasi mahasiswa yang terjadi beberapa waktu terakhir terlalu cepat berubah menjadi kerusuhan.

Ia menilai mahasiswa seharusnya menghindari provokasi untuk mengedepankan dialog untuk menyampaikan aspirasinya.

"Saya mendukung aksi mahasiswa karena yang masalah yang menyumbat bangsa ini, dan kalau benar-benar murni gerakan mahasiswa ini akan hilang pada waktunya."

"Tapi saya kaget dan heran aksi kemarin ini terlalu cepat menjadi api," ungkap Fahri Hamzah saat diwawancara di ruangannya di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (27/9/2019).

Mantan politikus PKS ini menilai tema penolakan sejumlah revisi undang-undang seperti RUU KPK dan RUU KUHP tidak memiliki kekuatan yang kuat untuk dibawa sebagai penggerak mahasiswa.

Ia menilai tema tersebut terlalu mudah dipatahkan.

Fahri pun menyayangkan mahasiswa terprovokasi yang membuat aparat keamanan bergerak mengambil alih keadaan.

Baca Juga: Fahri Hamzah Yakin Prabowo-Sandi Bisa Menang dengan Sistem Amerika, Begini Ketentuan Undang-undangnya

"Iya itu tidak kuat, karena ini mudah dipatahkan."

"Selain itu saya tahu siapa penggerak gerakan ini, saya bisa langsung tebak ini bahan bakunya tidak kuat," tegasnya.

Fahri Hamzah mengatakan aksi mahasiswa sekarang berbeda dengan pada tahun 1998 dulu.

"Kalau dulu kan diawali krisis moneter tahun 1997, orang antre sembako di mana-mana, dan parahnya lagi Presiden Soeharto saat itu memilih kabinet yang salah, harusnya kabinetnya bisa membawa Indonesia keluar dari krisis, tapi pemilihan kabinet jadi seperti kesalahan di ujung," ungkapnya.

Ia juga mengatakan mahasiswa harus mengedepankan dialog dan menghindari provokasi untuk menyampaikan aspirasinya.

"Saya ini generasi dialog, saya tidak ada rasa takut menemui mahasiswa, tapi rekan-rekan mahasiswa jangan menganggap dirinya berhadapan dengan anggota dewan yang tidak mau dialog," ujarnya.

"Mahasiswa tetap harus menjadikan dialog sebagai tujuan, kalau sudah ada provokasi misal mahasiswa melakukan pembakaran, aparat pasti tak akan tinggal diam, jangan sampai aparat ambil alih keadaan," tegas Fahri Hamzah. (Rizal Bomantama/tribunnews.com)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Fahri Hamzah: Jokowi Bisa Jatuh di Tengah Jalan Kalau Pilih Kabinet Isi Pembebek dan ABS

Tag

Editor : Adrie P. Saputra

Sumber tribunnews