Follow Us

Situasinya Dianggap Makin Genting, Vladimir Putin Ngotot Tolak Kehadiran Uni Eropa, Bahkan Merencanakan Siap Perang Jika Amerika dan Sekutunya Berani Lakukan Hal Ini

Mentari DP - Sabtu, 01 Mei 2021 | 10:17
Presiden Rusia Vladimir Putin.
Rex Features

Presiden Rusia Vladimir Putin.

Reaksi Rusia terhadap pengusiran tersebut merupakan tanggapan balas dendam - mengumumkan pengusiran sepuluh diplomat AS keesokan harinya.

Uni Eropa mengkritik tindakan terbaru Moskow dan berjanji bahwa mereka berhak untuk membuat tindakan yang sesuai sebagai tanggapan.

Dalam pernyataan bersama dari kepala dewan, komisi, dan parlemen Uni Eropa, blok tersebut mengatakan tindakan terbaru Rusia tidak dapat diterima.

Ini karena tindakan Rusia tidak memiliki justifikasi hukum dan sepenuhnya tidak berdasar.

"Ini menargetkan Uni Eropa secara langsung, tidak hanya individu yang bersangkutan."

Uni Eropa telah mengecam keras Moskow atas keputusan untuk memenjarakan Alexei Navalny yang kembali ke Rusia pada Januari setelah pulih dari keracunan di rumah sakit Jerman.

Baca Juga: Prosesi Pemakamannya Sangat Emosional, Para Pengusung Jenazah Pangeran Philip Ternyata Bukan Orang Sembarangan, 'Semuanya Anggota Militer yang Dipilih Secara Khusus'

Bulan lalu, AS mengatakan akan ada konsekuensi jika Navalny meninggal di penjara.

Tetapi Vladimir Putin nampaknya tidak peduli.

Dia malah menyampaikan peringatan tegas kepada para pemimpin dunia lainnya pada 21 April selama pidato kenegaraan tahunannya.

Putin memperingatkan bahwa Rusia tidak ingin memulai perang dengan negara lain. Tetapi negara lain juga tidak boleh melewati batas.

Terakhir, Putin juga berjanji bahwa Rusia akan selalu menemukan cara untuk mempertahankan posisinya.

Editor : Suar

Baca Lainnya

Latest