Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Situasinya Dianggap Makin Genting, Vladimir Putin Ngotot Tolak Kehadiran Uni Eropa, Bahkan Merencanakan Siap Perang Jika Amerika dan Sekutunya Berani Lakukan Hal Ini

Mentari DP - Sabtu, 01 Mei 2021 | 10:17
Presiden Rusia Vladimir Putin.
Rex Features

Presiden Rusia Vladimir Putin.

Suar.ID -Pada hari Jumat (30/4/2021), Rusia mengumumkan bahwa delapan pejabat Uni Eropa akan ditolak aksesnya ke negara itu.

Penolakan itu sebagai tanggapan atas sanksi yang dijatuhkan oleh UE.

Dilansir dari express.co.uk pada Sabtu (1/5/2021), bulan lalu, Uni Eropa memberlakukan serangkaian sanksi terhadap empat pejabat tinggi Rusia atas pemenjaraan Alexei Navalny.

Baca Juga: Hanya Karena Iri Lihat Kapal Induk Amerika, Rusia Sampai Nekat Bangun Kapal Selam Nuklir Terbesar pada Masanya, Namun Tenggelam danMembunuh 118 Awaknya

Diketahui Alexei Navalny merupakan seorang kritikus yang sering mengkritik Presiden Rusia Vladimir Putin.

Menurut UE, tindakan mereka itu diambil untuk menunjukkan protes terhadap sikap Rusia kepada Navalny.

Dalam sebuah pernyataan, kementerian luar negeri Rusia mengatakan: “Uni Eropa melanjutkan kebijakannya tentang tindakan pembatasan tidak sah sepihak yang menargetkan warga dan organisasi Rusia."

“Tindakan Uni Eropa seperti itu tidak diragukan lagi bahwa tujuan sebenarnya mereka adalah untuk menahan perkembangan negara kita dengan cara apa pun.”

Baca Juga: Tahu Anaknya Mau Berlayar, Ini Komunikasi TerakhirKomandan KRI Nanggala-402 dengan Sang Ibunda, NgakuPernah Masuk ke Dalam Kapal Selam Itu, 'Ya Allah, Kami Nggak Nyangka'

Pejabat UE yang dilarang termasuk David Sassoli, Presiden Parlemen Eropa, dan Vera Jourova, Wakil Presiden Komisi Eropa untuk Nilai dan Transparansi.

Rusia telah menerima banyak sanksi dalam beberapa pekan terakhir setelah AS memberlakukan pembatasan pada puluhan entitas dan pejabat Rusia sebagai tanggapan atas serangan dunia maya.

Pada 15 April, AS mengusir 10 diplomat Rusia sebagai bagian dari perintah eksekutif yang ditandatangani oleh Presiden Joe Biden.

Editor : Suar

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Hot Topic

Tag Popular

x