Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Kepergok Berhubungan dengan Istri Orang, Diktator Pemakan Manusia Ini Ngacir Tanpa Busana!

Ervananto Ekadilla - Kamis, 13 Mei 2021 | 19:06
Diktator Uganda, Idi Amin sempat kepergok berhubungan dengan istri orang hingga ngacir tanpa busana.
Eagle.co.ug

Diktator Uganda, Idi Amin sempat kepergok berhubungan dengan istri orang hingga ngacir tanpa busana.

Suar.ID -Kepergok Berhubungan dengan Istri Orang, Diktator Pemakan Manusia Ini Ngacir Tanpa Busana.

Idi Amin akan tercatatdalam sejarah sebagai pembunuh dan kanibal gila yang menghancurkan Uganda dan memberi Afrika citra mengerikan hingga hari ini.

Diketahui Idi Amin dipaksa berkuasa pada 1979 oleh pasukan Tanzania dan orang-orang buangan Uganda.

Nama Idi Amin mendadak terkenal gegara Uganda mewadahi gerakan teroris saat Air France Penerbangan 139 dibajak pada 27 Juni 1976 dan melindungi para teroris di bandara Entebbe miliknya.

Baca Juga: Miris, Penduduk Korea Utara Nekat Rebus Anaknya Sendiri karena Sangat Kelaparan, Kim Jong Un Malah Sibuk 'Main' Roket

Lebih dari itu, Idi Amin merupakan diktator kanibal.

Ia tak segan menjadikan rakyatnya bagai kambing peliharaan yang siap disembelih untuk lauk makan siang di piringnya.

Bertubuhtinggi menjulang mencapai 190 cm dan seorang militer, Idi Amin malah dinilai rakyatnya sebagai 'monster' daripada seorang pemimpin.

Saat kekuasaannya jatuh, ia lari ke Arab Saudi karena rakyatnya menuntut balas.

Baca Juga: Dikenal Angker dan Berdarah Dingin, Kim Jong Un Tak Mampu Bendung Tangis saat Ceritakan Kesulitan Korea Utara, Ada Apa?

Kaladi Arab Saudi, Idi Amin menghabiskan masa-masa terakhir hidupnya.

Ia bahkan pernah merenangi laut sejauh ratusan meter di negeri Raja Salman itu.

Namun, tetap saja para wartawan berusaha menemui Idi Amin untuk mewawancarainya.

Dari situ terungkap berbagai fakta menarik mengenai Idi Amin Dada.

Baca Juga: Rela Gelontorkan Uang Hingga 51 Miliar Demi Beli Pakain Dalam Wanita, Sosok Diktator Ini Buru 2000 Perawan Untuk Penuhi 'Kebutuhan' Elite Korea Utara, Padahal Rakyatnya Tengah Menderita

Semasa berdinas di kesatuan King's Africa Rifles (KAR, tentara kolonial bentukan Inggris) Idi Amin amat mencolok.

Tinggi besar, olahragawan, jago tinju dan gulat membuat para perwira Inggris terkesan dengannya.

Saking populernya, Idi Amin seakan menjadi maskot KAR.

Setelah Uganda merdeka, ia naik pangkat menjadi perwira dan begitu dekat dengan Perdana Menteri Milton Obote yang kedepannya bakal ia kudeta.

Diktator Uganda, Idi Amin sempat kepergok berhubungan dengan istri orang hingga ngacir tanpa busana.
Club of Mozambique

Diktator Uganda, Idi Amin sempat kepergok berhubungan dengan istri orang hingga ngacir tanpa busana.

Baca Juga: Aneh Bin Ajaib: Dikenal Sebagai Diktator Kejam Dan Suka Eksekusi Mati Warga Negaranya Yang Dianggap Berkhianat, Kim Jong Un Ternyata Mau Juga Minta Maaf Soal Pejabat Korsel Yang Ditembak Dan Dibakar

Ada kisah menarik dari Idi Amin saat ia masih menjabat sebagai sersan.

Kala itu, Idi Amin nekat meniduri istri rekannya sesama tentara dan tertangkap basah saat berbuat mesum.

Spontan, Idi Amin langsung lari ngacir terbirit-birit takut dibunuh oleh rekannya itu.

Baca Juga: Berani-beraninya Kritik Kebijakan Kim Jong-un yang Bikin Rakyat Miskin, 5 Pejabat Korea Utara Ini Dikabarkan Tewas dengan Cara yang Mengenaskan

Entah sadar atau tidak, ia tak sempat berpakaian dan berlari bugil di sepanjang jalan Nakuru di Uganda.

Kesintingan Idi Amin tak berakhir sampai disitu.

Pernah ia dikirim ke Suku Karamajong yang doyan mencuri ternak untuk melucuti persenjataan mereka berupa perisai dan lembing.

Baca Juga: Istri Kim Jong-un yang Misterius Ternyata Menyimpan Rahasia Mengejutkan, Mantan Koki pribadi Bongkar Sifat Aslinya!

Sudah barang tentu suku Karamajong tak sudi menuruti perintah Idi Amin.

Idi Amin lantas menyuruh semua laki-laki anggota suku Karamajong yang belum kenal adat berbusana itu untuk meletakkan kemaluan mereka diatas meja.

Lantas, Idi Amin mengancam akan memenggal satu persatu 'senjata' mereka jika tak mau menyerahkan senjata-senjatasepertiperisai dan lembing tersebut.

Idi Amin
Business Insider

Idi Amin

Baca Juga: Tepat di Hari Natal, Diktator Komunis ini Dieksekusi Bersama Sang istri di Depan Umum Bahkan Sampai Disiarkan ke Seluruh Dunia, Begini Kisah Tragisnya...

Sudah tentu suku Karamajong begidik bukan main.

Mereka langsung berbondong-bondong menyerahkan tombak dan segala macamnya.

Idi Amin Dada meninggal pada 16 Agustus 2003 di Jeddah, Arab Saudi.

Jenazahnya yang hendak dikebumikan di Uganda ditolak keras oleh rakyatnya.

Baca Juga: Dianggap Berjasa, Diktator Korea Utara Kim Jong Un Dapat Medali Perang Dunia II dari Pemimpin Rusia

Tepat di Hari Natal, Diktator Komunis Ini Dieksekusi Bersama Istrinya hingga Disiarkan ke Seluruh Dunia

Negara Romania memiliki sejarah yang sangat panjang.

Untuk diketahui, persatuan Moldavia, Wallachia, dan Bessarabia itu sempat menjadi bagian dari Uni Soviet.

Memiliki hubungan persahabatan yang baik dengan perserikatan tersebut.

Baca Juga: Dikenal sebagai Diktator yang Kejam, Ternyata Kim Jong Un juga Memiliki Beberapa Sisi Baik, Salah Satunya Mendukung Islam

Maka wajar saja kalau negara ini memilliki pemahaman komunis dan sosialis.

Nilai-nilai tersebut dijunjung tinggi di negara tersebut, dan rakyatnya harus setuju untuk hidup dengan pengaplikasian nilai tersebut.

Paham komunis dan sosialis cukup lama bertahan di Romania.

Hingga akhirnya rakyatnya berdiri melawan dalam sebuah gerakan revolusi.

Diktator yang dieksekusi bersama istrinya di depan umum

Diktator yang dieksekusi bersama istrinya di depan umum

Baca Juga: Terlihat Gagah di Buku Sejarah, Para Diktator Ini Rupanya Memiliki Fobia Unik: Dari Takut Naik Pesawat hingga Takut dengan Dokter Gigi!

Saat itu tahun 16 Desember 1989, di Timisoara, bagian barat Romania, berlangsung demonstrasi besar-besaran yang menentang pemerintahan Nicolae Ceausescu, petinggi negara yang saat itu menjabat.

Rakyat turun ke jalan dan menyuarakan protesnya akan pemerintahan yang dinilai tidak adil dan tidak transparan.

Pemerintahan komunis dan sosialis yang ada di Romania juga tidak sama dengan yang ada di negara-negara tetangganya—tidak ada nilai Glasnost serta Perestroika, yang dicetuskan oleh Mikhail Gorbachev pada tahun 1986.

Ditambah dengan keadaan ekonomi negara yang tidak stabil di mana hutang negara menggunung dan rakyat semakin melarat sementara petinggi negara semakin makmur, membuat rakyat muak dan menuntut.

Baca Juga: BERITA TERPOPULER: Status Pendidikan Terakhir Mulan Jameela hingga 3 Daftar Kekejaman Diktator Korea Utara Kim Jong-un

Demonstrasi besar-besaran yang berlangsung selama berhari-hari itu menjadi sebuah kerusuhan.

Banyak korban berjatuhan dalam demonstrasi tersebut.

Pihak yang diprotes, Ceausescu, terbang ke Iran pada tanggal 18 Desember 1989 untuk kunjungan negara dan memberikan tanggungjawab meredakan kerusuhan kepada istri serta bawahannya.

Harapannya pulang pada tanggal 20 Desember 1989 ke Romania dengan keadaan tentram, tak dapat terwujud.

Baca Juga: Ini 3 Daftar Kekejaman Diktator Korea Utara Kim Jong-Un, Lempar Jenderal ke Tangki Penuh Piranha Hanya Salah Satunya

Demonstrasi masih terus berlanjut.

Berusaha meredakan emosi rakyat, Ceausescu pada tanggal 21 Desember 1989 memberikan sebuah pidato di tempat yang kini dikenal sebagai “Lapangan Revolusi”.

Pidatonya berisi akan nilai-nilai komunis dan sosialis.

Ceausescu menyebutkan segala kesuksesan yang telah Romania raih.

Baca Juga: Sosok Istri Kim Jong Un yang Jarang Terekspos, Dulunya Seorang Pemandu Sorak, Ini yang Membuat Sang Dikdaktor Terpukau

Bagai menuang minyak tanah pada api, pidatonya malah memperburuk keadaan.

Demonstran semakin rusuh sehingga Ceausescu memerintahkan pasukan tentara dan pasukan khusus buatannya, Securitate, untuk menyerang dan membunuh demonstran yang tidak bisa diatur.

Menteri Pertahanan serta petinggi militer bernama Vasile Milea menentang perintah tersebut, dan keesokan harinya dia ditemukan meninggal dunia.

Beberapa orang menduga dia bunuh diri, dan yang lain menduga dibunuh atas perintah Ceausescu.

Baca Juga: Terbongkar Isinya, Inilah Surat Mahatma Gandhi kepada Diktator Adolf Hitler Sebelum Perang Dunia II Memuncak

Berita kematian Milea yang mencurigakan itu kemudian membuat Victor Stanculescu, pengganti Milea, serta pasukan tentara kehilangan kepercayaannya dengan Ceausescu.

Mereka kemudian berbalik melawan Ceausescu, dengan membiarkan para demonstran yang rusuh menyerang tempat-tempat demi menemukan Ceausescu.

Ceausescu beserta istrinya ketakutan dan panik.

Berhari-hari mereka pergi menyelamatkan diri ke berbagai tempat dengan bantuan tentara—tanpa mengetahui bahwa mereka telah membelot.

Baca Juga: Mengerikan, Kim Jong-un Kembali Lenyapkan Seorang Jendral Pengkhianat dengan Dibuang ke Tangki Berisi Ratusan Piranha

Ceausescu dan istrinya dibawa ke sebuah pusat agrikultur di Targoviste.

Adalah Stanculescu tokoh yang merencanakan penculikan Ceausescu dan istri untuk kemudian disidang oleh National Salvation Front (NSF), sebuah gerakan reaksi dalam gerakan revolusi ini.

Tanggal 25 Desember 1989, sidang pun dilaksanakan.

Berbagai dakwaan bersalah dijatuhkan kepada Ceausescu, termasuk dalam kasus pembunuhan massal serta hutang negara yang menggunung.

Baca Juga: Alih-alih Naik Pesawat, Kim Jong-un Memilih Naik Kereta Selama 60 Jam dari Pyongyang ke Hanoi untuk Bertemu Trump

Hukuman pun dijatuhkan, yaitu eksekusi mati dengan senjata api.

Pasangan suami istri yang tak berdaya itu tidak ingin mati sendiri-sendiri, mereka berkeras untuk dieksekusi bersama.

Maka pada hari Natal pukul empat sore, dengan tangan yang diikat tanpa suka rela serta kamera televisi yang merekam.

120 peluru ditembakkan—menjadi tiket mereka pergi dari mimpi buruk yang menghantui sejak 16 Desember 1989.

Baca Juga: Dasar Anak Durhaka, Pria Ini Tega Potong Tubuh Ibunya Sendiri jadi Ribuan Bagian hingga Dibagikan ke Anjing Peliharaan usai Dengar Suara Misterius dalam Kepalanya

Proses eksekusi Ceausescu dan istrinya menjadi konsumsi masyarakat luas.

Berbagai stasiun televisi menayangkan peristiwa eksekusi tersebut.

Bahkan negara-negara lain di dunia, termasuk Indonesia, juga turut menayangkan.

Hingga kini, setelah lebih dari 25 tahun, peristiwa tewasnya petinggi negara dan istrinya sebagai penanda runtuhnya rezim komunis dan sosialis di Romania, masih bisa disaksikan.

Source :Tribun Pekanbaru

Editor : Suar

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Hot Topic

Tag Popular

x