Suar.ID- Berita terpopuler Suar edisi Sabtu (5/9/2019).
Status Pendidikan Terakhir Mulan Jameela Terbongkar, Netizen Dibikin Melongo hingga Bandingkan dengan Syarat Jadi Staff DPR
Mulan Jameela tak hentinya menjadi buah bibir.
Kini, namanya diperbincangkan karena status barunya sebagai DPR RI.
Ya, mulan berhasil melenggang ke Senayan, bahkan telah dilantik pada 1 Oktober 2019 kemarin.
Sebelum pelantikannya, lebih dulu terjadi kisruh karena ia dituding sebagai perekor (perebut kursi orang).
Baca Juga:Digugat Rp 10 Miliar, Mulan Jameela Akhirnya Memberikan Responnya
Hal itu lantaran istri Ahmad Dhani ini mendapatkan kursi DPR dengan menggantikan koleganya yang batal terpilih jadi anggota DPR RI.
Dikutip dariTribunnews, Mulan Jameela diketahui menggeser nama Ervin Luthfi dan Fahrul Rozi yang awalnya dinyatakan lolos oleh KPU.
Kini, kedua kolega Mulan Jameela bukan hanya batal jadi DPR, tapi juga dipecat dari partainya, Gerindra.
Atas hal itu, Mulan sempat didemo oleh sejumlah kader Gerindra dan warga Garut, daerah pemilihannya.
Usai gonjang-ganjing perjalanan Mulan Jameela 'menuju' gedung Senayan, kini tinggal status pendidikannya yang menghebohkan publik.
Mulan Jameela seolah tak juga lepas dari kritik dan cibiran orang-orang.
Dikutip dari sebuah unggahan Twitter melalui akun@missaned, nama Mulan Jameela kembali menjadi bahan perbincangan.
Dalam unggahan tersebut,@missanedmembandingkan profil Mulan Jameela semasa masih mencalonkan diri dengan syarat lowongan kerja sebagai staff ahli DPR.
"Persyaratan umum staf ahli dpr vs persyaratan anggota dpr," tulis akun @missaned.
Unggahan tersebut juga mencantumkan syarat menjadi staff ahli DPR dan profil Mulan Jameela saat mencalonkan diri.
Terlihat di unggahan tersebut persyaratan umum untuk mendaftar menjadi staff ahli DPR adalah:
- Warga Negara Indonesia- Berkelakuan Baik- Sehat jasmani dan rohani serta bebas dari narkoba- Berpendidikan S2 dengan Indeks Prestasi Kumulatif paling rendah 3.00- Berusia paling tinggi 62 (enam puluh dua) tahun- TOEFL paling rendah 500 (lima ratus), khusus untuk keahlian di Badan Kerja Sama Antar Parlemen TOEFL paling rendah 550 (lima ratus lima puluh)- Tidak merangkap jabatan pada instansi atau lembaga lain
Kemudian, akun tersebut mnembandingkan syarat-syarat di atas dengan profil Mulan Jameela.
Terlihat dalam foto tangkap layar tersebut profil Mulan Jameela masih ada beberapa yang kosong seperti sosial media dan target.
Juga terungkap bahwa pendidikan terakhir Mulan jameela yaitu SMA/Sederajat.
Warganet pun ramai-ramai mengomentari unggahan tersebut.
Banyak yang mengkritik profil Mulan dan menyebut bahwa perbedaannya dengan syarat staff DPR sangat jauh.
"Nggak punya target, motivasi nggak jelas," tulis akun @gtaulia.
"Kacau baru sadar jomplangnya," tulis akun @Dimasrarang.
Namun banyak pula yang kemudian menjelaskan kalau staff ahli memang harus memiliki pendidikan yang lebih tinggi dari anggota DPR.
Juga mengatakan bahwa memang pendidikan SMA sudah cukup untuk maju menjadi anggota DPR.
"Setauku staff ahli memang seharusnya pendidikan lebih tinggi dibanding yang lain karena staff ahli kan yang mengamat, memberi saaran dan lain-lain ke yang membutuhkan staff ahli tersebut,"
"Persyaratan anggota DPR pun memang minimal SMA/Sederajat tinggal lihat kinerjanya aja," tulis akun @babyoopi.
Unggahan tersebut kini tengah viral di sosial media Twitter dan sudah dibagikan lebih dari 2000 kali.
Wah, seolah Mulan Jameela selalu salah ya.
Ini 3 Daftar Kekejaman Diktator Korea Utara Kim Jong-Un, Lempat Jenderal ke Tangki Penuh Piranha Hanya Salah Satunya
Kekejaman Pemimpin Tertinggi Korea Utara, Kim Jong-Un, sudah menjadi buah bibir di seluruh dunia.
Baru-baru ini saja ia kembali menasbihkan julukannya sebagai salah seorang pemimpin negara terkejam pada era ini.
Yaitu dengan mengeksekusi seorang jenderallewat cara melemparnya ke tangki berisi ratusan piranha
Dilansir dariSURYA.co.iddari berbagai sumber, berikut daftar kekejaman Kim Jong-Un:
1. EksekusiBelasanMusisi
Dilansir dariIntisaridalam artikel 'Kesaksian Pembelot Korea Utara Ini Menyingkap Kekejaman Di Balik Wajah Ceria Kim Jong-Un', salah satu kekejaman Kim Jong-Un sempat terungkap melalui keterangan para pembelot.
Salah seorang dari pembelottersebut adalah Hee Yeon Lim (26), putri tentara berpangkat kolonel, Wui Yeon Lim (51), yang pernah masuk dalam lingkaran dalam Korea Utara.
Pada tahun 2015, ketika Lim Senior meninggal dunia, Hee dan keluarganya memutuskan untuk melarikan diri dari negara tersebut.
Dia telah mempertaruhkan semuanya untuk mengungkapkan seperti apa hidup yang sebenarnya yang dijalani oleh orang-orang Korea Utara di bawah rezim Diktator Kim Jong-Un.
Heemenyela saat Jong-Un sedangberdebat dengan Donald Trumpketika mereka membicarakan pengujian rudal berhulu ledak nuklir.
Dilansir dariMirror, Hee bercerita bagaimana dia dipaksa untuk menonton sebelas musisi yang dieksekusi di sebuah stadion sepak bola setelah mereka dituduh membuat film panas.
“Para musisi digelandang ke stadion, diikat, dikerudungi kepalanya, dan sepertinya disumpal mulut mereka sehingga tidakdapat bersuara, tidakdapat memohon belas kasihan,maupun menjerit,” katanya.
“Hidup mereka berakhir dan tubuh mereka hancur setelah terkena tembakan senjata yang seharusnya digunakan sebagai anti-pesawat,"
"Sangat mengerikan danaku tidak nafsu makan selama tiga hari karena perutku mual. Apa yangaku lihat hari itu membuatku sakit perut. Terlepas dari hak istimewa kami, sebenarnya kami takut.Aku telah melihat hal-hal mengerikan di Pyongyang.”
2. Eksekusi Mati Pamannya Sendiri
Dilansir dariIntisaridalam artikel 'Disebut Lebih Kejam Dibanding Kakek dan Ayahnya, Kim Jong-Un Diduga Pernah Umpan Pamannya ke 120 Ekor Anjing Liar', muncul kabar bahwa Kim Jong-Un mengeksekusi mati pamannya yang bernama Jang Song Thaek.
Hal ini karena Jang Song Thaek dituduh 'merencanakan kudeta militer dan pemberontakan'.
Dilaporkan eksekusi mati terhadap Jang berlangsung penuh kekejian.
Dikutipnews.com.au, disebutkan bahwa Jang dieksekusi mati dengan cara diumpankan kepada 120 ekor anjing liar yang kelaparan dan hal tersebut terjadi ketika dia dalam kondisi tidak berbusana.
Jang tidak sendiri, lima komplotan Jang juga dimasukkan ke dalam kandang anjing liar tersebut.
Lebih tragisnya, seluruh kejadian itu disaksikan langsung oleh Kim Jong Un dan 300 pejabat Korea Utara lainnya.
Karena cerita ini tak pernah terkonfirmasi, ada banyak versi tentang kematian Jang, Seperti yang dilaporkanSydney Morning Herald.
Disebutkan bahwa Jang kemungkinan besar dieksekusi mati oleh regu tembak.
Lalu tahun 2014 lalu, kantor berita terkemuka Korsel,Yonhap, menyebutkan bahwa tak hanya Jang dan komplotannya yang dieksekusi.
Tapi juga seluruh keluarga Jang Song Thaek, Termasuk anak-anaknya.
Cara ini dilakukan untuk menghentikan apapun jenis pemberontakan yang telah dimulai oleh Jang.
Dilansir dariKompas.compada Maret 2019, Ahn Myeong Chul, seorang pembelot yang telah melarikan diri dari Korea Utara, menyebut Kim Jong Un sebagai pemimpin yang lebih kejam dibandingkan dua pendahulunya.
"Kakeknya, Kim Il-Sung, dan ayahnya Kim Jong-Il dapat memaafkan para pelanggar, terlepas dari apapun kejahatan mereka," kata Ahn, dalam sebuah forum yang diselenggarakan oleh Pusat Data Hak Asasi Manusia Korea Utara (NKDB) pada Kamis (21/3/2019).
"Pelanggar akan menjalani hukuman penjara, tetapi selanjutnya akan dibebaskan.”
“Tapi di bawah pemerintahan Kim Jong-Un yang kejam, tidak ada kesempatan kedua," tambahnya.
3. Dilempar ke Tangki Piranha
Kekejaman dari Kim Jong-Un yang terbaru, dikabarkan ia telah mengeksekusi seorang jenderal yang dituduh merencanakan kudeta.
Dilansir dariMsn.com, Kamis (9/6/2019), jenderal yang tidak disebutkan namanya itu dikatakan sebagai korban terbaru dari kediktatoran Kim.
Jenderal itu diduga tewas di dalam sebuah tangki raksasa berisi ikan piranha yang dibangun di dalam Ryongsong Residence Kim, di Pyongyang, Korea Utara.
Dikatakan bahwaanggota tubuh Jendral tersebut dimutilasiterlebih dahulu menggunakan pisau sebelum dilemparkan ke dalam tangki.
Tangki itu sendiri dilaporkan dipenuhi dengan ratusan piranha yang diimpor dari Brasil.
Namun, tidak jelas apakah sang jenderal dibunuh oleh ikan karnivora atau karena luka-lukanya sebelumnya, atau karena tenggelam.
Berdasarkan penelitian, ikan pemakan daging ini memiliki gigi setajam silet yang dapat merobek daging dalam hitungan menit.
The Daily Starmengklaim bahwa pemimpin Korea Utara itu mungkin terinspirasi oleh film James Bond 1965 'You Only Live Twice' untuk melakukan metode eksekusi yang mengerikan.
Dalam film tersebut, penjahat Blofeld memiliki kolam penuh dengan piranha, yang ia gunakan untuk mengeksekusi asistennya Helga Brandt.
Satu pasukan intelijen Inggris mengatakan kepadaDaily Star,"Eksekusi menggunakan piranha adalah metode klasik dari Kim Jong-Un."
"Kim selalu menggunakan ketakutan dan teror sebagai alat politik.
"Apakah penggunaan piranha merupakan cara yang efisien untuk membunuh seseorang bukanlah intinya."
“Dia ingin semua orang tahu, termasuk para pembantunya yang paling tepercaya, bahwa mereka bisa saja mati dengan cara mengerikan jika ketahuan berkhianat."
"Dia telah mengeksekusi anggota keluarganya sendiri dan membunuh pejabat senior pemerintah karena tidak bertepuk tangan cukup keras dalam salah satu pidatonya."
Metode eksekusi lain yang diadopsi oleh Kim termasuk peledakan menggunakan senjata anti-tank dan membakar tahanan sampai mati dengan penyembur api.
Sejak menggantikan ayahnya Kim Jong-il sebagai diktator Korea Utara, Kim diperkirakan telah membunuh 16 pembantu senior.
Pada bulan Maret, ia mengeksekusi utusannya ke AS Kim Hyok Chol karena 'mengkhianati pemimpin tertinggi'.
Chol dikatakan telah ditembak oleh regu tembak di Bandara Mirim karena 'dikalahkanAS,' selama negosiasi nuklir dengan Trump.
Dia juga telah mengeksekusi kepala tentaranya, CEO Bank Sentral Korea Utara dan duta besar di Kuba dan Malaysia.(Putra Dewangga Candra Seta/Surya)
Artikel ini telah tayang disurya.co.iddengan judulDaftar Kekejaman Kim Jong Un Pemimpin Korea Utara, Tak Cuma Lempar Jenderal ke Tangki Berisi Piranha