Aneh Bin Ajaib: Dikenal Sebagai Diktator Kejam Dan Suka Eksekusi Mati Warga Negaranya Yang Dianggap Berkhianat, Kim Jong Un Ternyata Mau Juga Minta Maaf Soal Pejabat Korsel Yang Ditembak Dan Dibakar

Jumat, 25 September 2020 | 16:13
KCNA

Dikabarkan telah meninggal dunia, Kim Jong Un dikabarkan terlihat di Kota Wonsan, Korea Utara

Suar.ID -Orang mengenal Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un sebagai diktator yang kejam.

Dia tak segan-segan mengeksekusi warga negara, bahkan orang terdekatnya, yang dianggap berkhianat.

Tapi baru-baru ini ada berita mengejutkan: Kim Jong Un minta maaf kepada Korsel alias Korea Selatan.

Baca Juga: Kim Jong-un 'Melunak', Diduga Mulai Ketakutan Gara-gara Sering Lakukan Uji Coba Nuklir

Benar, Kim Jong Unmenyampaikan permintaan maafnya kepada Korea Selatan atas insiden penembakan warga Korsel di perbatasan.

Melansir Indian Express, kepada Korsel, Kim menyatakan bahwa insiden itu "seharusnya tidak terjadi".

Dia dia mengaku menyesal bahwa kejadian itu bisa terjadi.

Insiden awal pekan ini adalah pembunuhan pertama dalam sekitar satu dekade.

Oleh karena kejadian itu, Seoul menuntut Pyongyang untuk menunjukkan penyesalan atas perilakunya.

Kim Jong Un meminta maaf atas penembakan fatal seorang warga Korea Selatan oleh personel militer Korea Utara di utara perbatasan.

Baca Juga: Tragis Banget Nasib Seniman Korea Utara Ini, Gegara Dituduh Bikin Video Porno Dia Dicambuk hingga Tewas

Bagi beberapa kalangan, ini adalah sebuah isyarat yang dapat membantu meredakan sumber ketegangan baru antara kedua negara itu.

Korea Utara mengirim surat pada Jumat pagi (25/9/2020) meminta maaf atas pembunuhan seorang pria berusia 47 tahun yang bekerja di kementerian perikanan, ungkap Penasihat Keamanan Nasional Korea Selatan Suh Hoon.

"Kim memberikan perintah untuk menyampaikan pesan bahwa dia sangat menyesal atas kejadian tersebut yang sangat mengecewakan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in dan rakyat Korea Selatan," kata surat tersebut, menurut Suh.

Media resmi Korea Utara sejauh ini tidak menyebutkan insiden tersebut.

Sebelumnya, seorang pegawai pemerintah Korea Selatan hilang pada Senin lalu dari kapalnya di dekat Pulau Yeonpyeong.

Baca Juga: Berani-beraninya Kritik Kebijakan Kim Jong-un yang Bikin Rakyat Miskin, 5 Pejabat Korea Utara Ini Dikabarkan Tewas dengan Cara yang Mengenaskan

Pulau Yeonpyeong sendiri berjarak sekitar10 kilometer di bagian selatan perbatasan laut yang dikenal sebagai Garis Batas Utara.

Personel Korea Utara menembak pria itu dan membakar tubuhnya, kata Kementerian Pertahanan Korea Selatan pada Kamis kemarin (24/9/2020).

Dia tampaknya berusaha membelot tetapi diperlakukan dengan kasar oleh Korea Utara karena mereka yakin dia bisa menjadi pembawa virus corona, Kantor Berita Yonhap mengutip ucapan seorang pejabat militer Korea Selatan.

Di dekat lokasi penembakan itu terjadi, pada November 2010 silam pernah menjadi lokasi serangan pertama di tanah Korea Selatan sejak akhir Perang Korea.

Korea Utara menembaki target selama lebih dari satu jam, menewaskan dua warga sipil dan dua marinir.

Baca Juga: Kembali Tunjukkan Keberingasannya, Kim Jong Un Tembak Mati 5 Pejabat Korea Utara yang Nekat Memberikan Kritik Mengenai Bobroknya Ekonomi Korut selama Pandemi Covid-19

Tragedi tersebut merusak hampir 300 bangunan dan membakar area hutan.

Insiden itu juga menandai titik terendah dalam hubungan kedua negara.

Buntut dari serangkaian insiden yang dimulai pada tahun 2008 ketika Korea Utara menembak mati seorang turis wanita Korea Selatan berusia 53 tahun yang berkeliaran di dekat fasilitas militer di sebuah resor di Gunung Kumgang Korea Utara.

Korea Utara juga meminta maaf atas pembunuhan itu.

Tetapi warga Korea Selatan kemudian diperintahkan untuk mengosongkan fasilitas yang seharusnya berfungsi sebagai tempat orang-orang dari kedua Korea itu dapat bertemu.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kim Jong Un Minta Maaf soal Pejabat Korsel yang Ditembak dan Dibakar

Editor : Moh. Habib Asyhad

Baca Lainnya