Suar.ID -Daging ayam merupakan salah satu daging favorit yang sering dikonsumsi masyarakat Indonesia.
Daging ini juga bisa dikreasikan menjadi berbagai bentuk mulai dari ditumis hingga digoreng.
Meski begitu, memilih daging ayam yang baik bukanlah perkara yang mudah.
Mendeteksinya dengan hanya sekali melihat tentu tak bisa dijadikan patokan.
Baca Juga: Masih Dihadapkan dengan Pandemi Corona, Inilah yang Tidak Boleh Dilakukan Selama Bulan Puasa 2020
Apalagi marak pedagang nakal yang menjajakan ayam tiren (ayam mati kemarin) atau daging ayam bangkai.
Membedakan daging ayam segar dengan ayam tiren juga patut menjadi hal yang harus diutamakan
Bahkan, baru-baru ini sejumlah penelitian menemukan fakta bahwa daging ayam adalah salah satu penyebab timbulnya kanker.
Jadi Anda harus waspada jika menemukan tanda-tanda berikut pada daging ayam.
Direktur Halal Center Fakultas Peternakan UGM, Nanung Danar Dono PhD menyebutkan setidaknya ada delapan ciri ayam tiren yang bisa diamati.
Menurut Nanung, hal pertama yang perlu diperhatikan adalah penampilan warna kulitnya.
Kulit ayam sehat berwarna kuning muda segar, sedangkan kulit ayam tiren berwarna putih kelabu kusam.
Selain warna, tekstur kulit juga bisa membedakan mana daging ayam segar dan mana ayam tiren.
Kulit ayam sehat ketika diraba akan terasa halus dan lembut dengan lubang pori bekas cabutan bulu yang menutup rapat.
Sementara kulit ayam tiren terasa kasar saat diraba dan nampak pori-pori bekas cabutan yang tidak menutup rapat.
"Ketiga perhatikan lipatan sendinya. Jika dilipat atau ditekuk, sendi-sendi ayam sehat lentur, sedangkan pada ayam tiren terasa kaku dan tidak elastis," tambah Nanung.
Nanung mengatakan, ciri lain ayam tiren adalah warna dagingnya.
Hal ini bisa dapat terlihat ketika kulit ayam dikelupas.
Jika ayam sehat maka warnanya merah muda segar karena darah keluar maksimal.
Sementara ayam tiren berwarna merah tua kecokelatan karena darah tidak keluar maksimal.
Selain itu, ketika ditekan maka permukaan daging ayam sehat terlihat lentur elastis dan kembali ke posisi normal.
Baca Juga: Luna Maya Mengaku Banyak Pria yang Dekat dengannya, Ari Lasso: Kamu Itu Sembrono Juga Kalau Ngomong
Sedangkan daging ayam tiren cenderung cekung atau lebam serta tidak elastis atau tidak kembali ke posisi normal.
"Bisa juga dilihat dari harga. Harga ayam sehat tentu normal, sedangkan harga ayam tiren sangat murah, bisa separuh atau bahkan bisa kurang dari separuh harga normal," bebernya.
Nanung menjelaskan, aroma daging ayam sehat memiliki harum normal, sedangkan daging ayam tiren berbau busuk.
Daging ayam tiren berbau busuk karena darah tidak keluar dan menjadi timbunan makanan yang berlimpah bagi bakteri pembusuk.
"Lalu perhatikan juga bekas sembelihan di leher. Bekas sembelihan pada ayam sehat nampak terbuka lebar, sedangkan pada ayam tiren nampak sempit dan rapih, seperti bekas kertas yang digunting, sangat rapi," pungkasnya.
Jadi mulai sekarang, yuk, kenali mana daging yang segar dan tiren.
Selain Tidak Matang, Ini Penyebab Lain Daging Ayam Bebercak Darah
Ayam yang tidak matang memang bisa dikenali dari tampilan dalamnya.
Yang paling mudah, masih ada bercak darah kemerahan di area tulang.
Tanda inilah yang paling sering dijadikan orang patokan.
Begitu ada bercak darah, ayam dipastikan sudah tidak matang dan tidak bisa lagi dikonsumsi.
Padahal, selain tidak matang, ada lagi, lo, hal yang bisa menyebabkan ayam bebercak darah di bagian dalamnya.
Yuk, cari tahu supaya kita bisa menghindarinya.
1. Ayam Dipotong di Bagian yang Salah
Memotong ayam sebenarnya tidak boleh sembarangan.
Yang benar, ayam harus dipotong pada otot atau sendinya.
Kalau sampai terpotong di tulang, sudah pasti ayam akan bebercak darah.
Penyebabnya, sumsum pada tulang keluar dan mengenai daging.
Jadi, mau matang atau tidak, ayam yang dipotong tulangnya ini sudah pasti, deh, memiliki bercak darah.
Hanya saja, ayam yang matang bercak darahnya akan berubah menjadi keabu-abuan.
Sedangkan, kalau tidak matang, bercak darahnya pasti masih berwarna merah segar.
Lalu bagaimana jadinya kalau ayam dipotong menjadi 12 bagian?
Bukankah pasti memotong tulang?
Nah, itu sudah jadi resiko kalau mau ayam dengan potongan yang lebih kecil.
Ayam dipastikan akan bebercak darah.
2. Ayam Mengalami “Freezer Burn”
Kadang, ayam darah dari ayam yang tidak matang seringkali menyerap ke dalam daging sehingga dagingnya pun ikut berwarna kemerahan.
Karena itu, kadang orang seringkali salah menilai ayam yang tidak matang dengan ayam yang mengalami freezer burn.
Apa itu freezer burn?
Freezer burn adalah keadaan dimana daging ayam beku jadi lebam, bisa berwarna biru atau kemerahan.
Penyebabnya, daging ayam kemasukan udara selama dibekukan dalam freezer.
Nah, kalau sudah dimasak, warna daging yang lebam ini masih tidak akan hilang juga.
Tapi sebenarnya, ayam masih tetap aman untuk dimakan, kok.
Yang berubah hanya warnanya dan teksturnya, saja.
Bagian ayam yang terkena freezer burn akan terasa kering atau sepah.
Karena itu, lebih baik kita siasati dengan mengolahnya jadi semur yang kecapnya bisa meresap dan mengubah warna daging ayam.
Hindari mengolah ayam lebam ini jadi sup atau ayam kukus.
Walau rasanya masih tetap enak, tampilannya pasti tidak cantik lagi.
Keluarga pasti menolak untuk mengonsumsinya.
Jadi, sekarang sudah tahu, kan, kalau ayam bebercak darah bukan cuma disebabkan karena ayam yang tidak matang?
Bertambah lagi, deh, pengetahuan kita soal ayam di dapur.
Semoga bermanfaat!
(Raka)
Artikel ini telah tayang di Sajiansedap.ID dengan judul"Segera Jauhi Jika Temukan Ciri-ciri Berikut Pada Daging Ayam, Bisa Membawa Kematian".