Hari berikutnya, persiapan kegiatan Pramuka berlangsung sesudah pulang sekolah sekitar pukul 11.45.
Abi pulang berganti sepatu, pamit ke ibunya, lalu kembali ke sekolah.
“Mau nyari makan siang belum ada, jadi langsung berangkat,” kata anak remaja yang tinggal di Jamblangan, Turi ini.
Apel digelar sekitar pukul 13.00, pukul 14, semua peserta susur sungai terdiri siswa-siswi kelas 7 dan 8 long march ke wisata outbound Lembah Sempor.
Saat apel itulah, Abi memberanikan diri bertanya sekaligus upaya mengingatkan guru pembina terkait cuaca yang mencemaskan.
“Saat itu mendung gelap, geludug (petir) tak henti-henti terdengar di utara (lereng Merapi). Saya tanya, 'Pak, cuaca begini apa tetep mau diteruskan?'” ungkap Abi.
“Dia menjawab, cuaca begini biasa, lanjut,” katanya mengutip guru pembina yang juga guru olah raga di sekolahnya.
Abi belum puas ke satu guru pembina, ia bertanya ke pembina kedua. "Dibilang, 'nanti lihat situasi di sungai,'” lanjut Abi.
Ia tak kuasa menolak.