Suar.ID - Sebelum kegiatan susur Sungai Sempor dilakukan, warga sejatinya sudah memberi peringatan.
Tapi peringatan dijawab oleh salah seorang pembina pramuka SMP N 1 Turi, Sleman, DIY, dengan jawaban yang bikin mengelus dada.
Salah seorang korban selamat tragedi susur sungai bercerita tentang kejadian mengenaskan tersebut.
Tita Farza Pradita, seperti dilaporkan Kompas.com, mengungkapkan cerita tentang peringatan warga setempat terkait kegiatan mereka.
Tita mengaku dirinya mendengar warga memperingatkan pembina pramuka sebelum susur Sungai Sempor berlangsung.
"Sama warga sudah diingetin," katanya.
"Saya mendengar ada warga yang memperingatkan."
Namun, peringatan tersebut justru disambut kata-kata tak enak dari pembinanya.
"Katanya, enggak apa-apa, kalau mati di tangan Tuhan, kata kakak pembinanya," ujar Tita yang mengaku mendengar langsung jawaban pembinanya tersebut.
Tita tak pernah menyangka bakal mengalami peristiwa mengerikan saat menyusuri Sungai Sempor bersama rekan-rekan sekolahnya dan adik-adik kelasnya.