Follow Us

Meski Terlihat Arogan Seenaknya Masuk Perairan Natuna, Sosok ini Yakin China Sebenarnya Takut dengan Indonesia, Kenapa?

Aditya Eriza Fahmi - Senin, 06 Januari 2020 | 16:45
Meski Terlihat Arogan Seenaknya Masuk Perairan Natuna, Sosok ini Yakin China Sebenarnya Takut dengan Indonesia, Kenapa?
Tribun Medan

Meski Terlihat Arogan Seenaknya Masuk Perairan Natuna, Sosok ini Yakin China Sebenarnya Takut dengan Indonesia, Kenapa?

Suar.ID - Topik China yang berani menerbos perairan Natuna yang merupakan bagian dari wilayah Indonesia menjadi perhatian berbagai pihak.

Bahkan karena hal ini Pemerintah Indonesia sampai menarik duta besarnya dari Beijing.

Tak cuma itu, Pemerintah Indonesia juga meninjau seluruh proyek kerjasama dengan China.

Karena sikap China yang tak mau mengakui kedaulatan Indonesia atas Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) di Perairan Natuna, Kepulauan Riau.

Baca Juga: Perang Dunia III akan Terjadi? Iran Siap Hadiahkan Rp 1 Triliun untuk Siapa Saja yang Bisa Mengambil Kepala Donald Trump: Ini Adalah Deklarasi Perang!

Pakar kebijakan luar negeri dari Centre for Strategic and International Studies (CSIS), Evan Laksmana, menilai langkah pemerintah yang selama ini sebatas melayangkan nota protes tidak mempan sebab persoalan tersebut terus berulang.

"Kita sudah mengambil langkah yang sama dan berharap hasil yang berbeda. Kalau hari ini Dubes China mau mendengar kita dan bisa membujuk Beijing menarik semua coast guardnya, tapi apakah ada jaminan bulan depan mereka tidak akan kembali?" ujar Evan Laksmana kepada BBC, Minggu (05/01/2020).

Menurut Evan, selain meninjau ulang kerja sama dengan China, pemerintah Indonesia juga bisa memanggil pulang duta besar dari Beijing hingga China menarik seluruh kapal patrolinya dari perairan Natuna utara.

Dengan begitu, katanya, Indonesia punya posisi tawar yang bagus.

Baca Juga: Bikin Keder Lawan, Inilah Kapal Perang RI yang Pernah Bikin Kapal China dan Vietnam Lari Terbirit-birit, Jangan Macam-macam Masuk Laut Natuna!

Kendati demikian, Evan mengatakan ada risiko yang mungkin saja terjadi dalam hubungan ekonomi kedua negara.

Editor : Aditya Eriza Fahmi

Baca Lainnya

Latest