Suar.ID -Erick Thohir berencana akan meningkatkan sistem perlindungan terhadap wanita khususnya bagi pegawai perempuan yang bekerja di BUMN.
Sebelumnya, media sosial dihebohkan dengan isu hubungan mantan Direktur Garuda Indonesia, Ari Askhara dengan pramugari.
Hal ini berawal dari satu diantara akun twitter @digeeembok yang menyebarkan cerita terkait hubungan mantan dirut dengan sejumlah pramugari.
Melansirdari TribunnewsWiki, tak hanya tudingan terkait isu perselingkuhan, namun ada beberapa hal yang diungkapkan.
Mulai dari penyelundupan Harley Davidson hingga masalah serikat pekerja.
Isu ini muncul seiring dengan pemecatan Ari Askhara sebagai Dirut Garuda Indonesia yang diduga terlibat kasus penyelundupan onderdil Harley Davidson dan sepeda Brompton.
Diketahui karena kasus penyelundupan ini tak hanya Ari yang dipecat.
Erick juga mencopot 4 jabatan lain di direksi Garuda indonesia.
Mengutipdari Kompas.com, Erick mencopot Mohammad Iqbal sebgai Direktur Kargo dan Pengembangan Usaha di Garuda Indonesia.
Selain itu pemecatan terhadap Direktur Human Capital yakni Heri Akhyar, pencopotan Iwan Joeniarto sebagai Direktur Teknik dan Layanan.
Serta Direktur Operasi yakni Bambang Adisurya Angkasa yang juga tak lepas dari pencopotan yang dilakukan oleh Erick Thohir.
Rencana Erick Thohir dalam Melindungi Pegawai Wanita di BUMN
Kini, Erick Thohir berencana akan meningkatkan sistem perlindungan terhadap wanita khususnya bagi pegawai perempuan yang bekerja di BUMN.
Rencana Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), tersebut berkaitan dengan adanya isu pelecehan seksual di lingkungan BUMN.
Peningkatan dalam pencegahan pelecehan seksual terhadap pegawai perempuan di BUMN rencananya akan dipastikan Erick Thohir pada awal 2020.
"Tentu awal tahun kami akan memastikan (pencegahan) sexual harassment kepada pegawai perempuan di BUMN itu harus benar-benar kami tingkatkan ," ujarnya dilansir darichannel YouTube KompasTV, Jumat (13/12/2019).
"Tidak boleh kaum perempuan itu, mohon maaf, dijadikan ya, hal-hal yang tidak baiklah," imbuhnya.
MenurutErick Thohir, perusahaan harus memiliki perlindungan yang jelas untuk para pegawai wanita.
Hal ini untuk menghindarkan dari adanya tindakan pelecehan seksual.
"Apalagi kita sekarang banyak sekali menteri-menteri dari wanita," ujar Erick.
"Sudah seyogyanya kaum wanita ini harus mendapatkan proteksi yang jelas, apalagi dari pimpinan-pimpinan yang tidak baiklah," imbuhnya.
Apalagi saat ini banyaknya dominasi pria di perusahaan BUMN.
"Saya rasa dominasi di BUMN juga sangat kental dengan pria. Kalau inikan, bagian juga perlindungan hukum buat pegawai wanita," tutur Erick.
Mengenaihukuman BUMN terkait kasus tersebut, Erick mengaku hukumnya belum ada.
Namun ia akan mempelajari pengalaman di Amerika Serikat terkait hukuman pelecehan seksual di korporasi.
Erick menyebut pejabat korporasi yang tersandung kasus pelecehan seksual dapat diberhentikan dari jabatannya.
"Hukumnya belum ada," ujar Erick
"Tapi kalau di Amerika itu nanti saya pelajarin, bisa diberhentikan, apalagi kalau ada pegawai wanita yang jelas sudah ada sexual harassment," ungkapnya.
Di sisi lain, menurut Erick terkait proses hukum tindakan amoral tersebut bukan kewenangannya.
Erick mengaku hanya dapat bertindak secara etika korporasi saja.
"Kalau soal amoral seperti itu kan prosesnya bukan di saya, tapi itu mungkin di hukum yang lain seperti kepolisian," imbuhnya.
"Kalau saya kan lebih ke korporasi," tambah Erick.