Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Tradisi Mengerikan Suku Naulu, Penggal Kepala dan Persembahkan Kepala Manusia Sebagai Mas Kawin

Nieko Octavi Septiana - Kamis, 11 April 2019 | 11:28
Bukan Emas, Pria Suku Naulu Persembahkan Kepala Manusia Sebagai Mas Kawin Pada Calon Pengantinnya
Nationalgeographic.grid.id

Bukan Emas, Pria Suku Naulu Persembahkan Kepala Manusia Sebagai Mas Kawin Pada Calon Pengantinnya

Ilustrasi tengkorak manusia
Daily Mirror

Ilustrasi tengkorak manusia

Pada zaman dahulu,rajasuku Naulu menggunakan cara ini untuk memilih seorang menantu laki-laki. Sebagai bukti kejantanan, sang pria harus membawa kepala manusia sebagai mas kawin.

Persembahan kepala juga dilakukan saat penduduk mengadakan sebuah ritual Pataheri, ritual yang dilakukan sebagai perayaan atas dewasanya seorang anak laki-laki.

Bagi remaja yang berhasil memenggal kepala seseorang, mereka akan mengenakan ikat kepala merah sebagai simbol kedewasaan.

Tradisi ini sempat dinyatakan hilang pada awal tahun 1900-an. Namun, beberapa sumber mengatakan bahwa tradisi ini masih dilakukan hingga tahun 1940-an. Setelah bertahun-tahun, tradisi ini tidak lagi terdengar.

Baca Juga : Tersangka Penganiayaan Siswi SMP di Pontianak Dapat Ancaman Pembunuhan, Pihak Keluarga Minta Perlindungan

Baca Juga : Viral! Tangkap Kapal Pencuri Ikan, Petugas Patroli Indonesia Dikejar di Lautan Sendiri oleh Kapal dan Helikopter Malaysia

Hingga akhirnya, pada tahun 2005, ditemukan dua mayat tanpa kepala dikecamatan Amahai Kabupaten Maluku Tengah.

Kedua mayat tersebut diidentifikasi bernama Bonefer Nuniary dan Brusly Lakrane, yang ditemukan dalam kondisi mengenaskan karena bagian tubuhnya telahdipotong-potong.

Seperti dikutip dariTribun Jambipada Rabu (17/10/2018), hasil penyelidikan menunjukkan bahwa keduanyadibunuh oleh Suku Naulusebagai persembahan kepada leluhur.

Tengkorak dari kepala manusia yang dipenggal
Tribun Jambi

Tengkorak dari kepala manusia yang dipenggal

Pelakunya merupakan warga dengan marga Sounawe, yang melakukan ritual ini untuk memperbaiki rumah adat mereka.

Editor : Suar

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Hot Topic

Tag Popular

x