Suar.ID – Jumlah korban tewas akibat pembantaian di sebuah desa di Fulani, Mali, pada Sabtu (23/3/2019) meningkat menjadi 134 orang menurut PBB.
Dikutip dari ctvnews.ca (24/3/2019), sebuah video yang baru muncul memperlihatkan para korban tergeletak di tanah di tengah sisa-sisa pembakaran rumah mereka.
Adalah suku pemburu Dogon yang dipersalahkan atas pembantaian tersebut.
Mengutip Kompas.com, pemburu Dogon merupakan kelompok etnis tradisional di Mali, Afrika Barat, yang dikenal dengan tarian topeng tradisional mereka.
Baca Juga : Lagi Asyik di Pinggir Pantai, Pasutri Diciduk Petugas Gara-gara Pegangan Tangan
Selama satu tahun terakhir, pemburu Dogon telah menyerang etnis Peuhl tersebut.
Di antara para korban di desa Ogossagou adalah wanita hamil, anak-anak kecil, dan orangtua.
Video grafis yang diperoleh The Associated Press menunjukkan pada serangan hari Sabtu, banyak korban yang dibakar di rumah mereka.
Tubuh anak kecil ditutupi dengan selembar kain, dan pada satu titik kartu ID ditunjukkan berlumuran darah.
Di ibukota Bamako, Presiden Dewan Keamanan PBB Francois Delattre yang berkunjung, mengutuk pembantaian itu.
Sebelum serangan pada Sabtu lalu, ada 50 orang yang dilaporkan tewas.