Pihak berwenang memperingatkan jumlah korban bisa meningkat karena banyak yang belum terhitung.
Sementara itu di New York, sekretaris jenderal PBB mengutuk serangan itu dan menyerukan pemerintah Mali untuk segera menyelidikinya dan membawa para pelaku ke pengadilan.
Ekstremis Islam diusir dari pusat-pusat kota di Mali utara selama operasi militer yang dipimpin Perancis tahun 2013.
Baca Juga : Lihat Video Luna Maya Ketemu Ariel Noah, Melaney Ricardo Bahagia
Para jihadis tersebar di seluruh daerah pedesaan, berkumpul kembali dan mulai melancarkan berbagai serangan terhadap militer Mali dan misi PBB.
Sejak 2015, ekstremisme telah beringsut jauh ke Mali tengah di mana telah memperburuk ketegangan antara kelompok Dogon dan Peuhl.
Para anggota kelompok Dogon menuduh Peulhs mendukung para jihadis yang terkait dengan kelompok-kelompok kekerasan di Mali utara dan luar negeri.
Pada bulan Desember, Human Rights Watch telah memperingatkan bahwa "pembunuhan milisi terhadap warga sipil di Mali tengah dan utara sedang di luar kendali."
Kelompok itu mengatakan milisi etnik Dogon yang dikenal sebagai Dan Na Ambassagou dan pemimpinnya telah dikaitkan dengan banyak kekejaman dan menyerukan pemerintah Mali untuk menuntut para pelaku.
Baca Juga : Wanita Manis yang Terlihat Lemah Lembut Ini Mempunyai Pekerjaan yang Tak Terduga