Suar.ID -Beberapa waktu lalu sebuah video menjadi viral di media sosial.
Dalam video ini memperlihatkan seorang emak-emak sedang memarahi anaknya sendiri.
Padahal sang anak ini sudah berhasil mendapatkan rangking 3 di kelasnya.
Video ini diunggah oleh akun Instagram @ndorobeii pada Sabtu (14/12).
Mulanya terlihat sedang anak menjelaskan siapa saja yang mendapatkan ranking di kelasnya.
Ditengah-tengah anak tersebut menjelaskan, terdengar suara emak-emak yang langsung membentak anak tersebut.
"Adek siapa?" teriak emak-emak tersebut.
"Bagaimana bilang gurumu, ranking 4-nya?" lanjut emak-emak ini.
Anak perempun ini kemudian kembali menyebutkan ranking teman-temannya hingga selesai.
Emak emak ini kemudian malah membentak sang anak ini karena mendapatkan ranking tiga.
"Kenapa bisa kau ranking 3, kenapa bisa?" bentak sang emak ini.
"Ibu guru yang ngasih," jawab sang anak sambil sedikit menangis.
Emak-emak ini kemudian membanding-bandingkan anaknya ini dengan teman-temanya.
Menurut postingan ini, kejadian ini terjadi di Berau, Kalimantan Timur.
Postingan ini pun menuai berbagai komentar dari netizen.
"Kenapa sih kemampuan anak harus dipaksakan? Itu ibunya bukan bersyukur malah kek orang kesurupan." komen akun @ahmad.aj21.
"Ya Allah...,miris!!! Dikiranya kita nyekolahin anak cuma buat dapet ranking?! Cuma buat dapet selembar ijazah?! Lebih dari itu bu," lanjut akun @miamimichie.
"Entah apa yang merasukimu, emak!" tulis akun @emiilyayoan.
Permintaan maaf sang ibu dan tanggapan Kak Seto
Tak berselang lama setelah video tersebut viral, muncul pula video permintaan maaf sang emak-emak yang memarahi anaknya ini.
Video permintaan maaf ini juga diunggah oleh akun instagram @ndorobeii pada Senin (16/12).
Diketahui emak-emak ini bernama Rahmawati.
Ia mengaku apa yang dilakukannya pada sang anak karena khilaf.
Baca Juga: Ramalan Zodiak Hari ini Jumat 20 Desember 2019: Libra Harus Sabar, Hari yang Rumit bagi Virgo
Tak cuma itu, ia juga meminta maaf kepada bapak kepada sekolah dan juga ibu wali kelas anaknya.
Ia juga mengatakan tak akan mengulangi video tersebut.
Usai video tersebut viral Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi juga angkat bicara.
Baca Juga: Kepala Daerah Kepergok Simpan Uang di Kasino, Begini Tanggapan Tak Biasa Presiden Jokowi!
Dikutip Kompas.com, ia mengingatkan kepada orangtua untuk tidak menganggap ranking adalah segalanya.
Ia bahkan menganggap kalau fokus pada ranking malah cenderung menjebak.
"Ranking itu bukan segala-galanya.
"Ranking itu cenderung menjebak bahwa anak cerdas itu pada bidang yang berbeda-beda," kata Seto pada Kamis (19/12).
"Kalau sistem pendidikan harus menjadikan mereka seragam semua dan melupakan kecerdasan yang lain, itu bertentangan dengan zaman sekarang," lanjut dia.
Tak cuma itu, pria yang dikenal dengan sebutan kak Seto ono menjelaskan bahwa memarahi anak bisa berdampak negatif kepada anak.
Seorang anak yang kerap dimarahi atau bahkan dicaci malah membuat konsep dirinya menjadi rapuh.
Nantinya bahkan bisa memicu perilaku menyimpang pada anak.
"Enggak suka sekolah, bolos, atau bahkan memicu berbagai perilaku kekerasan," kata Kak Seto.
Karenanya, ia pun mengajak para orangtua dan juga pendidik untuk mengelola emosi dan menyadari bahwa anak-anak bukanlah 'orang dewasa mini'.
"Jadi jangan dianggap seumuran.
"Anak-anak adalah anak dengan segala kerapuhannya, kerentanannya, sehingga dengan bentakan-bentakan begitu, berapa miliaran sel otak yang rusak, rusak dalam arti kognitif dan afektif," ujar Kak Seto.
Jika anak kerap ditekan maka anak bisa kehilangan rasa percaya diri dan tak mampu berpikir dengan baik.
Baca Juga: Baru Kenal 3 Bulan, Artis Ini Tega Nikahi Ibunya Sendiri! Namun Kini Nasibnya Berakhir Malang