Jalur yang ditemukan di dasar laut dalam Arktik ini menunjukkan, spons meninggalkan jejak di dasar laut tersebut.
Para peneliti kemudian menyimpulkan, spons mungkin bergerak secara aktif, meskipun hanya beberapa sentimeter per tahun.
Laporan hasil temuan unik ini kemudian mereka publikasikan di jurnal Current Biology.
“Kami menyimpulkan dari sini bahwa spons mungkin secara aktif bergerak melintasi dasar laut dan meninggalkan jejak-jejak ini sebagai akibat dari pergerakan mereka,” ujar Dr. Teresa Morganti, ahli spons dari Max Planck Institute of Marine Microbiology di Bremen, Jerman, yang memimpin studi ini, diberitakan SciTechDaily.
Hal ini sangat menarik.
Lantaran sains sebelumnya berasumsi, sebagian besar spons menempel di dasar laut atau digerakkan secara pasif oleh arus laut dan biasanya menuruni lereng.
“Tidak ada arus kuat di laut dalam Arktik yang dapat menjelaskan struktur yang ditemukan di dasar laut itu,” jelas pemimpin ekspedisi Prof. Antje Boetius, ahli laut dalam dari Max Planck Institute of Marine Microbiology dan Alfred Wegener Helmholtz Centre for Polar and Marine Research.
“Kami mengamati jejak spikula yang terjalin rapat, yang terhubung langsung ke sisi bawah individu spons, menunjukkan, jejak-jejak ini adalah jejak motilitas spons,” papar para peneliti.
“Ini adalah pertama kalinya jejak-jejak spons yang melimpah telah diamati di tempat dan dikaitkan dengan mobilitas spons,” terang mereka.
Alasan yang mungkin mendorong mereka bergerak, antara lain untuk mencari makan, menghindari kondisi lingkungan yang tidak menguntungkan, atau untuk mendistribusikan keturunan.
Pencarian makanan secara khusus memainkan peran utama dalam ekosistem yang miskin nutrisi seperti laut dalam di Kutub Utara.
Di lingkungan laut Kutub Utara, spons punya peran penting bagi ekosistem, sebagai pengumpan filter.