Suar.ID- Kasus kaburnya selebgram Rachel Vennya dari masa karantina memang sedang hangat diperbincangkan publik.
Janda dua anak ini nekat tak memenuhi aturan untuk menjalani karantina selama 8x24 jam setelah pulang dari Amerika Serikat.
Bahkan kabarnya, Rachel Vennya dibantu oleh oknum TNI sampai akhirnya ia bisa lolos dari kewajibannya untuk menjalani masa karantina.
Tindakan yang dilakukan oleh mantan istri Niko Al Hakim ini pun tuai kecaman dari berbagai pihak.
Tak hanya dari masyarakat, selebritis, bahkan sekaliber guru besar bergelar profesor pun ikut andil dalam menyoroti kasus ini.
Dilansir akun Instagram @tante_rempong_official, sosok Profesor Zubairi Djoebar, seorang dokter spesialis penyakit dalam akhirnya ikut angkat bicara.
Melalui cuitannya di Twitter yang kemudian diunggah ulang oleh dokter Tirta, Profesor Zubairi mengungkapkan pendapatnya terhadap kasus Rachel Vennya.
"Siapapun Anda. Yang diduga selebgram dan diduga kabur, serta diduga dibantu petugas. Anda tak dapat meninggalkan masa karantina atas alasan apa pun.
Hal itu menempatkan risiko bagi masyarakat. Apalagi Anda juga datang dari negara berisiko super tinggi," tulis Zubairi Djoebar.
Bahkan Zubairi juga menegaskan bahwa siapapun tidak bisa lari dari kewajiban karantina dengan menggunakan privilesenya.
Seperti yang diketahui bersama, pengikut akun Instagram Rachel Vennya mencapai 6,8 juta pengikut.
Ia dianggap memiliki 'pengaruh' dan 'kekuatan' di media sosial terlepas dari segala kontroversinya.
Dari situlah Profesor Zubairi menegaskan bahwa siapapun tak bisa menyalahgunakan privilesenya untuk sekedar kabur dari karantina.
"Jangan merasa punya privilese," pungkas Zubairi dalam tulisannya.
Kini proses hukum tengah bergulir untuk kelanjutan proses dari kasus kaburnya Rachel Vennya dari masa karantina.
Masyarakat masih menunggu sanksi apa yang kiranya akan didapat oleh ibu dua anak ini.