Pandora Papers ini adalah tindak lanjut dari proyek serupa yang dirulus pada tahun 2016 yang disebut 'Panama Papers' yang juga disusun oleh ICIJ.
Pandora Papers terdiri dari 3 terabite data atau setara dengan 750.000 foto di ponsel, didapatkan dari 14 perusahaan yang berbisnis di 38 Yuridikasi berbeda di dunia.
Catatan ini beradal dari tahun 1970-an, namun mayoritas data ini berasal dari tahun 1996 hingga 2020.
Sebaliknya, Panama Papers mengumpulkan 2,6 terabite data yang dibocorkan oleh salah satu firma hukum bernama Mossack Fonseca yang berlokasi di Panama.
Pandora Papers ini mengungka aset yang disebunyikan di virgin Island,Seychelles, Hong Kong, dan Belize.
Namun, ada beberapa rekening rahasia yang juga tersebar di perwalian yang didirikan di AS, termasuk 81 rekening di South Dakota dan 37 rekening di Florida.
Hasil investigasi pun menyebutkan kalau ada sebuah perusahaan penasihat keuangan membantu Raja Yordania Abdullah II membuat setidaknya 36 perusahaan cangkang dari 1995 hingga 2017, membantu raja membeli 14 rumah senilai lebih dari 106 juta dollar AS di AS dan Inggris.