Termasuk Raja Yordania Abdullah II, mantan PM Inggris Tony Blair, Perdana Menteri Republik Ceko Andrej Babis, Presiden Kenya Uhuru Kenyatta, Presiden Ekuador Guillermo Lasso, serta orang-orang dekat Perdana Menteri Pakistan Imran Khan dan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Kemudian dari ketegori miliader, ada nama pengusaha konstruksi asal Turki ErmanIIicak, dan mantan CEO produsen sepatu Reynolds & Reynolds, Robert T. Brockman.
"Banyak akun dirancang untuk menghindari pajak dan menyembunyikan aset untuk alasan rahasia lainnya," tulis ICIJ dalam Pandora Papers, seperti dikutip dari AP, Senin (4/10/2021).
"Kebocoran data baru ini harus menjadi peringatan,” kata anggota parlemen dari partai Hijau di Parlemen Eropa Sven Giegold.
“Penghindaran pajak global memicu ketidaksetaraan global. Kita perlu memperluas dan mempertajam tindakan pencegahan sekarang.” ujar Sven.
Oxam International, sebuah konsorsium amal Inggris, mengapresiasi Pandora Papers karena mengungkap contoh keserakahan yang merampas pendapatan pajak negara.
Padahal pajak ini bisa digunakan untuk membiayai program dan proyek untuk kebaikan yang lebih besar.
“Di sinilah rumah sakit kami yang hilang. Di sinilah paket gaji dari semua guru tambahan dan petugas pemadam kebakaran dan pegawai negeri yang kita butuhkan," kata Oxfam dalam sebuah pernyataan.
Masih menurut Oxfam, masyarakat kini bisa mengetahui kemana larinya uang negara selama ini yang dikorupsi politisi.