Follow Us

Pemberian Terapi Plasma Konvalesen Pada Pasien Covid-19 ini Sering Kali Salah Kaprah, Bukannya Diberikan Saat Kritis Namun Saat Pasien Dalam Keadaan Ini

Aditya Eriza Fahmi - Sabtu, 17 Juli 2021 | 12:33
Ilustrasi terapi plasma konvalesen
pixabay

Ilustrasi terapi plasma konvalesen

Selanjutnya, pendonor pun diutamakan pria atu wanita yang single belum pernah hamil, melahirkan ataupun keguguran.

"Karena skrining awal pendonor adalah memiliki antibodi atau tidak," ujarnya.

Kemudian, disampaikan dr Monica meski belum ada penelitian lebih lanjut terkait kadar antibodi spesifik yang terbentuk dari seorang penyitas.

Baca Juga: BERITA TERPOPULER: Hamil Duluan, Alasan Nadia Christina Mau Dikawini Alfath Fathier Yang Baru Kenal 3 Bulan | Gisel Dituding Berhubungan Badan Dengan Nobu Lebih Dari 5 Kali, Gading Marten Disebut Dekat Dengan Sosok Ini

PMI pun membatasi hanya pendonor bergejala sedang sampai kritis yang diterima.

"Dan waktunya 3-4 bulan, karena antibodi dalam kadar maksimal stabil selama 3-4 bulan," ungkapnya.

Waktu pemberian plasma

Selanjutnya, dr Monica ini juga menjelaskan kalau masyarakat ini sering kali salah kaprah terkait waktu pemberian plasma.

Kebanyakan saat pasien mulai kritis barulah mencari.

Padahal terapi ini sangat dianjurkan diberikan di awal pengobatan.

Baca Juga: Rakyat Jelata yang Kesulitan Dapat Akses Faskes Cuma Bisa Iri, Maia Estianty Langsung Kirim Nakes dan Obat-obatan untuk Al Ghazali Ketika Terkonfirmasi Positif Covid: Ngebut Kayak Ferrari!

"Terapi plasma konvalesen atau TPK itu diberikan terutama pada pasien stadium Covid-19 Sedang.

Source : Tribunnews.com

Editor : Suar

Baca Lainnya

PROMOTED CONTENT

Latest