Ketegangan antara Moskow dan Ukraina telah meningkat menyusul penumpukan pasukan Rusia di sepanjang perbatasan dan bentrokan di timur Ukraina antara tentara dan separatis pro-Rusia.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken menyerukan kepada Rusia untuk menghentikan semua "tindakan sembrono dan agresif" terhadap Ukraina.
"Kami sadar bahwa Rusia telah menarik beberapa pasukan dari perbatasan ... tetapi kami juga melihat bahwa pasukan yang signifikan tetap ada di sana (dan) peralatan penting tetap ada di sana," kata Blinken.
Menurut laporan, kapal perang Inggris akan berlayar ke Laut Hitam bulan lalu dalam upaya untuk menunjukkan solidaritas dengan Ukraina dan sekutu NATO Inggris.
The Sunday Times melaporkan satu kapal perusak Tipe 45 yang dipersenjatai dengan rudal anti-pesawat dan fregat Tipe 23 anti-kapal selam akan meninggalkan kelompok tugas kapal induk Angkatan Laut Kerajaan.
Jet siluman RAF F-35B Lightning dan helikopter pemburu kapal selam Merlin juga akan siap di HMS Queen Elizabeth.
Seorang juru bicara Kementerian Pertahanan mengatakan: "Inggris dan sekutu internasional kami tak tergoyahkan dalam dukungan kami untuk kedaulatan dan integritas teritorial Ukraina."
Bulan lalu, Presiden AS Joe Biden menegaskan kembali dukungan Washington untuk pemerintah pro-Barat Kiev.
Dia mendesak Rusia untuk "mengurangi ketegangan" tetapi juga menawarkan untuk mengadakan pembicaraan tatap muka pertamanya dengan Putin tentang "berbagai masalah yang dihadapi AS dan Rusia".
Konstantin Kosachev, ketua komite urusan luar negeri majelis tinggi parlemen Rusia, mengatakan percakapan itu adalah "langkah maju yang sangat penting".