Follow Us

Bersatu Lawan Tiongkok, AS dan Jepang Serius Bahas Masalah Laut China Selatan yang Makin Runyam, Joe Biden: Kami akan Melindungi Keamanan Jepang dengan Tembok Besi

Ervananto Ekadilla - Minggu, 18 April 2021 | 18:14
Presiden AS, Joe Biden dan Perdana Menteri Jepang, Yoshihide Suga membahas berbagai masalah di Asia Timur termasuk Laut China Selatan.
Kolase Dok Tribunnews

Presiden AS, Joe Biden dan Perdana Menteri Jepang, Yoshihide Suga membahas berbagai masalah di Asia Timur termasuk Laut China Selatan.

Suar.ID - Bersatu Lawan Tiongkok, AS dan Jepang Serius Bahas Masalah Laut China Selatan yang Makin Runyam.

Perdana Menteri Jepang, Yoshihide Suga mengadakan pertemuan puncak pertamanya dengan Presiden AS, Joe Biden di Gedung Putih tanggal 17 April waktu Jepang sebelum fajar.

Keduanya tampak serius membicarakan masalah Taiwan.

"Kami akan menekankan pentingnya perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan dan mempromosikan penyelesaian damai masalah lintas selat," ungkap PM Yoshihide Suga dalam jumpa persnya, melansir Tribunnews.

Baca Juga: Hidup Selama 8 Tahun di Amerika, Cinta Laura Menyesal Sejadi-jadinya karena Meninggalkan Telah Indonesia Dalam Waktu Lama

Masalah Taiwan telah masuk dalam kesepakatan antara para pemimpin Amerika Serikat dan Jepang sejak pernyataan bersama yang dikeluarkan oleh Perdana Menteri Eisaku Sato dan Presiden Nixon pada 1969, sebelum normalisasi hubungan diplomatik antara Jepang dan China.

Pertemuan tersebut diadakan selama sekitar 20 menit secara tatap muka dengan hanya seorang penerjemah.

Kemudian, dipindahkan ke pertemuan kelompok kecil dan pertemuan umum yang berlangsung selama dua setengah jam.

Ini adalah pertama kalinya Biden melakukan pertemuan tatap muka dengan para pemimpin asing.

Baca Juga: Ditanya Puasa Atau Tidak Oleh Netizen Saat Tinggal di Amerika, Salmafina Sunan Auto Ngamuk, Sempat Sindir Balik dengan Sebut Tak Sopan Hingga Berikan Balasan Menohok ini: Mungkin Ketinggalan Berita!

Pada pertemuan tersebut, para pemimpin Jepang dan Amerika Serikat sepakat bahwa China diperkirakan akan menentang upaya untuk mengubah status quo dengan kekerasan dan mengintimidasi orang lain di kawasan terkait situasi di Laut China Timur dan Selatan.

Source : Tribunnews

Editor : Ervananto Ekadilla

Baca Lainnya

Latest