Suar.ID- Amerika Serikat (AS) diklaim sebagai negara militer terkuat di dunia.
Walau begitu, ketika melihat kudeta militer di Myanmar, pasukan AS malah bergidik ngeri.
Sebab, kudeta militer Myanmar benar-benar tidak memiliki batas kebrutalan.
BahkanAS menuduh pasukan keamanan di Myanmar melakukan teror setelah lebih dari 100 pengunjuk rasa anti-kudeta tewas.
Tak heran, hari itu dicap sebagai yang paling mematikan sejak kudeta bulan lalu.
Tom Andrews, Pelapor Khusus PBB untuk Myanmar, mengatakan kepada BBC Newsnight bahwa junta militer meningkatkan tingkat kebrutalannya terhadap pengunjuk rasa anti-kudeta.
"Itu sangat mengerikan," ucap Andrews seperti dilansir dariexpress.co.uk pada Selasa (30/3/2021).
"Junta militer Myanmar ini tampaknya menunjukkan kepada dunia bahwa tidak ada batas kebrutalan dan kengerian yang ingin ditimbulkannya pada orang-orang Myanmar."
“Padahal para pengujuk rasa anti-kudeta melakukan gerakan damai."
"Orang-orang dari semua lapisan masyarakat dan dari seluruh negeri, dari segala usia, berkumpul dalam kesatuan."