Follow Us

1.000 Lebih Orang Myanmar Kabur ke India Dibantu Jaringan Rahasia, Ada Juga Polisi yang Melarikan Diri karena Tak Mau Mematuhi Perintah Menembak Pengunjuk Rasa

Muflika Nur Fuaddah - Minggu, 04 April 2021 | 17:42
Myanmar
bbc.com

Myanmar

Pria yang mengelola bagian penting dari jaringan Myanmar untuk membantu orang-orang melintasi perbatasan ke kota perbatasan Mizor adalah seorang guru berusia 60 tahun.

Dia tidak mengungkapkan identitasnya dan mengatakan telah meninggalkan Myanmar di tengah tindakan keras militer terhadap pengunjuk rasa pro-demokrasi pada tahun 1988.

Saat itu, bentrokan telah menewaskan sekitar 3.000 orang.

Baca Juga: Setelah Dikudeta, Warga Myanmar Kini Tak Bisa Mengakses Platform Media Sosial

Guru itu menambahkan bahwa mereka yang melarikan diri lari dari tugas untuk beritndak keras terhadap para pengunjuk rasa pada 26 Februari.

Dia menerima panggilan untuk mendukung dan dimintai tolong lebih dari lima kali sehari melalui telepon dan Facebook.

“Saya mendukung mereka semampu saya. Terkadang saya takut,” katanya.

Dia khawatir bahwa berpartisipasi dalam jaringan pendukung penyeberangan perbatasan dapat membuatnya kehilangan pekerjaan di sekolah umum di Mizorama.

Baca Juga: Tak Disangka, Ada Rakyat Myanmar yang Gembira dengan Aksi Angkatan Bersenjata Melakukan Kudeta: Kita Harus Merayakan Hari Ini

Pada 11 November, saat diwawancarai Reuters, guru tersebut mengatakan bahwa dia telah memberikan rekomendasi kepada sekitar 80 orang di Mizorama.

Menurut guru tersebut, banyak orang yang melintasi perbatasan dibawa kepadanya oleh sebuah kelompok masyarakat di Negara Bagian China di Myanmar.

Selain itu, dua petugas polisi yang melarikan diri ke India baru-baru ini mengatakan kepada Reuters bahwa mereka juga dikirim oleh kelompok relawan di Myanmar.

Editor : Suar

Baca Lainnya

Latest