"Timbul ide melakukan diversifikasi di luar mutiara, ada ide untuk teripang, untuk lobster, budidaya seperti kepiting dan sebagainya, ini kan kelautan," jelasnya.
Meskipun demikian, ia menegaskan tak pernah melakukan pengajuan izin atau tebersit niat untuk melakukan ekspor lobster dan benur sejak dilarang oleh Menteri KKP sebelumnya Susi Pudjiastuti.
Perusahaannya juga belum mendapatkan izin ekspor benur lobster sejak kebijakan tersebut dikeluarkan oleh Edhy.
Namun demikian, Hashim mengakui turut mendorong Edhy membuka keran ekspor sebanyak-banyaknya.
Hal tersebut dilakukan agar kebijakan yang dikeluarkan Edhy tak jadi celah untuk monopoli bisnis ekspor benur.
Baca Juga: Apakah Prabowo akan Bertemu Habib Rizieq? Fadli Zon Berikan Bocorannya
"Tahun lalu saya bilang berapa kali, saya wanti-wanti saya usulkan berikan izin sebanyak-banyaknya."
"Saksi hidup banyak di belakang saya, saya bilang, ‘Ed, buka saja sampai 100 karena Prabowo tidak mau monopoli dan saya tidak suka monopoli dan Partai Gerindra tidak suka monopoli’," katanya.
Sebagai informasi, Edhy ditetapkan sebagai tersangka korupsi izin ekspor benih lobster oleh KPK.
Selain Edhy, lembaga antirasuah itu juga menjerat enam orang lainnya sebagai tersangka.