Follow Us

Banyak Aset Negara yang Raib, Sri Mulyani Singgung Era Soeharto: 30 Tahun Beliau Memimpin tidak Ada Pembukuan, Tiba-tiba Tanah Sudah Dijual

Ervananto Ekadilla - Rabu, 28 Oktober 2020 | 06:00
Sri Mulyani curhat soal era Soeharto yang tak memiliki pembukuan aset negara.
instagram.com/smindrawati

Sri Mulyani curhat soal era Soeharto yang tak memiliki pembukuan aset negara.

"Waktu Pak Harto 30 tahun bangun banyak sekali, enggak ada pembukuannya," ungkap mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini.

"Jadi waktu terjadi krisis kemudian kita punya Undang-undang Keuangan dan Perbendaharaan Negara, kita baru mulai membangun neraca keuangan," lanjutnya.

Pada proses pembukuan tersebut, Sri Mulyani menyebutkan hal pertama yang dilakukan adalah mencatat aset-aset penting yang menjadi milik negara.

Presiden Soeharto
Kompas.com

Presiden Soeharto

Baca Juga: Kabar Bahagia namun tidak untuk Semua, Menkeu Sri Mulyani Beberkan Golongan yang Beruntung Mendapatkan Gaji ke-13

Ia menuturkan dulu banyak aset negara yang diperjualbelikan dengan mudah karena tidak tercatat kepemilikannya.

"Di situ baru mulai muncul, 'Mari kita membukukan dan me-record'."

"Pertama mengadministrasikan, masukkan dulu dalam buku," tutur Sri Mulyani.

"Belum lagi tanah-tanah, kalau menterinya lagi senang, saya kepengin jual tanah, saya jual tanah saja," lanjutnya.

Baca Juga: Meski akan Memasuki Masa New Normal, Pemerintah Putuskan Perpanjang Bansos, Sampai Kapan?

Akibatnya, banyak aset penting yang hilang begitu saja.

"Karena dulu enggak pernah ada pengadministrasian, sehingga banyak sekali republik itu kehilangan cukup banyak aset strategis," kata Menkeu.

Source : Instagram, Tribun Style

Editor : Suar

Baca Lainnya

Latest