Follow Us

Banyak Aset Negara yang Raib, Sri Mulyani Singgung Era Soeharto: 30 Tahun Beliau Memimpin tidak Ada Pembukuan, Tiba-tiba Tanah Sudah Dijual

Ervananto Ekadilla - Rabu, 28 Oktober 2020 | 06:00
Sri Mulyani curhat soal era Soeharto yang tak memiliki pembukuan aset negara.
instagram.com/smindrawati

Sri Mulyani curhat soal era Soeharto yang tak memiliki pembukuan aset negara.

Ia memberi contoh pada kompleks Senayan yang dibangun pada era Presiden Soekarno.

Saat itu Bung Karno membangun kompleks Manggala Warna Bakti, TVRI, Hotel Hilton (sekarang bernama Hotel Sultan), Hotel Mulia, sampai Plaza Senayan.

Menkeu Sri Mulyani.
Kompas.com

Menkeu Sri Mulyani.

Baca Juga: Sudah Disetujui Presiden Jokowi, Ternyata Ini Alasan Menteri Keuangan Sri Mulyani Tunda Gaji 13 PNS

Seluruh area tersebut merupakan milik negara.

"Salah satu contoh yang barangkali Anda lihat adalah kompleks Senayan Gelora Bung Karno," jelas Sri Mulyani.

Meskipun begitu, negara kehilangan status kepemilikannya karena tidak pernah tercatat dalam administrasi.

Ia memberi contoh pada area Hotel Hilton yang kini bernama Hotel Sultan.

Baca Juga: Ambyar, Menkeu Sri Mulyani Tegaskan tak ada Kenaikan Tunjangan Kinerja PNS Tahun Ini, Begini Penjelasannya

"Karena tidak pernah dibukukan, suatu saat terjadi kerja sama, tiba-tiba swasta sudah punya titel," ungkap mantan Kepala Bappenas ini.

"Sehingga waktu kita membuat pembukuan, Hotel Hilton itu sudah tidak ada titelnya, kita hilang," tambah Sri Mulyani.

Ia menuturkan, pemerintah harus berupaya keras mengembalikan Hotel Hilton menjadi milik negara kembali, dengan syarat boleh dipakai dalam kerja sama dengan swasta.

Halaman Selanjutnya

Source : Instagram, Tribun Style

Editor : Suar

Baca Lainnya

Latest