Bahkan sejumlah ustaz, diklaim masuk sebagai pengurus bidang keagamaan.
Wahyu menambahkan, pimpinan Paguyuban Tunggal Rahayu juga sudah memakai gelar palsu, yakni profesor, doktor, dan sejumlah gelar lainnya.
Dari hasil penelusuran, pimpinan paguyuban tersebut hanya lulusan SMP.
"Ini sudah pelecehan terhadap dunia akademisi."
"Dia mengklaim beberapa gelar, mulai profesor, doktor, sampai insinyur dan beberapa gelar lainnya," ujarnya.
Tak hanya mengubah lambang negara, Paguyuban Tunggal Rahayu juga memiliki uang tersendiri.
Uang itu bahkan disebut sudah dipakai untuk transaksi.
Wahyu menyebut, paguyuban itu sudah membuat uang pecahan 1.000, 5.000, 10.000, dan 20.000.
Bahkan di pecahan uang 20.000 itu, terdapat gambar pimpinan paguyuban.