Ester mengatakan, selain di Cianjur, penundaan KBM tatap muka juga dilakukan di 28 SMA/SMK/SLB di empat kecamatan KBB, yakni Cipendeuy, Sindangkerta, Rongga, dan Gununghalu.
Namun, berbeda dengan di Cianjur, penundaan KBM tatap muka di KBB terjadi karena perizinan dari orang tua siswa.
"Belum semua orangtua mengizinkan."
"Ada kekhawatiran mendalam dari para orangtua ini."
"Mereka khawatir terjadi hal yang tidak diinginkan pada anak-anak mereka," kata Ester.
Faktor lainnya yang juga membuat KBM tatap muka ini ditunda adalah masih banyaknya guru yang belum menjalani tes usap (swab).
"Mudah-mudahan September sudah jalan."
"Saya juga berharap tidak ada guru yang positif dan semua orangtua menyetujui," ujarnya.
Batalnya pelaksanaan KBM tatap muka, kemarin, juga terjadi di Majalengka, Cirebon, Sukabumi, Ciamis, dan Indramayu.