Follow Us

Kisahnya Membuat Mata Najwa Shihab Memerah dengan Suara Bergetar, Sopir Mobil Jenazah Corona Ini Menangis saat Menceritakan Kegusaran Hatinya kepada Warga Jakarta: Diam di Rumah Sebentar aja, 14 Hari, Minta Tolong!

Ervananto Ekadilla - Minggu, 19 April 2020 | 18:55
Sopir mobil jenazah corona tak kuasa menahan tangisnya kala menceritakan kisah pilunya.
Youtube Najwa Shihab

Sopir mobil jenazah corona tak kuasa menahan tangisnya kala menceritakan kisah pilunya.

Suar.ID - Hadir sebagai narasumber di acara Mata Najwa, sopir jenazah Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta, Muhammad Nursyamsurya tak kuat menahan tangis.

Emosi Muhammad Nursyamsurya meledak saat membahas tingkah warga Jakarta yang tak menhgubris anjuran pemerintah untuk tetap berada di dalam rumah selama masa pandemi virus corona.

Muhammad Nursyamsurya mengatakan jalanan Jakarta hingga dini hari masih dipenuhi oleh pengendara hingga menimbulkan kemacetan.

Warga Jakarta seolah acuh dan tak menganggap enteng bahaya virus corona.

Baca Juga: Rumah Terlalu Mewah, Kisah Akhir Hayat Pasangan Suami Istri yang Tinggal di Rumah Megah, Jenazahnya Baru Ditemukan Beberapa Minggu Kemudian

Padahal Muhammad Nursyamsurya menjelaskan jumlah angka kematian akibat wabah Covid-19 terus meningkat.

Diwartakan sebelumnya, hingga Rabu (15/4/2020) kasus positif virus corona di Indonesia telah menembus angka 5.136 pasien.

Jumlah pasien yang dinyatakan meninggal dunia akibat virus corona 469 orang.

Mulanya Muhammad Nursyamsurya atau yang disapa Pak Syam bercerita soal pekerjaannya sebagai sopir ambulans khusus jenazah akibat Covid-19.

Baca Juga: Bikin Najwa Shihab Tertunduk Sedih dengan Mata Berkaca-Kaca, Inilah Kisah Pilu Suami Perawat Jenazah Corona yang Dihadang dan Ditolak Warga: Saya Sampai Sekarang Pedih Rasanya

Setiap hari, Pak Syam mengaku mengantar puluhan jenazah Covid-19 untuk dimakamkan di TPU Tegal Alur dan Pondok Rangon.

Saat pertama kali mengantar jenazah Covid-19, Pak Syam mengaku biasa saja.

Namun semakin hari, perasaan sedih Pak Syam justru memuncak.

Karena tiap hari, jumlah jenazah Covid-19 yang diantar Pak Syam kian bertambah.

Baca Juga: Heboh di Tangerang Bayar Mahal Ambulans Rp 15 Juta untuk Antar Jenazah Pasien Corona, Wali Kota Angkat Bicara: Ada Misinformasi

"Ada rasa khawatir, manusiawi, tapi bertambahnya hari ke hari, yang meninggal, itu yang membuat kami sedih.

Awalnya biasa, semakin hari semakin bertambah tiap harinya," ungkap Pak Syam, dalam tayangan YouTuba Najwa Shihab, pada Kamis (16/4/2020).

Kesal, Pak Syam pun mengurai kegeramannya kepada masyarakat DKI Jakarta.

Wabah virus corona nyatanya tak mampu menyadarkan warga DKI Jakarta tentang pentingnya berdiam diri di rumah.

Baca Juga: Di Tengah Banyaknya Cerita Pilu Jenazah Pasien Covid-19 Ditolak, Pria Ini Sumbang Tanah untuk Dijadikan Pemakaman, Profesinya Enggak Sembarangan

Dengan nada gusar, Pak Syam pun mengaku ingin sekali menegur semua masyarakat DKI Jakarta.

Pak Syam ingin membagi ceritanya yang tiap hari harus membawa puluhan jenazah Covid-19 kepada masyarakat agar sadar.

"Saya pengin naik pakai tronton, teriak di jalanan, kepada masyarakat, tolong kalian diam di rumah, tolong ikuti anjuran pemerintah. Kalau kalian tahu berapa banyak jenazah yang kami makamkan tiap hari, pasti kalian sedih," pungkas Pak Syam.

Melanjutkan kegusarannya, Pak Syam mengatakan masyarakat pasti akan ikut pilu kala mengetahui bahwa jenazah Covid-19 tidak diantar keluarga.

Baca Juga: Jumlah Meninggal Dunia Melebihi Prediksi, Jenazah Pasien Virus Corona di AS Mengalami Nasib yang Memilukan Ini, Ditumpuk Begitu Saja di Sebuah Kamar Kosong

Karenanya, Pak Syam pun dengan keras mengimbau masyarakat agar diam di rumah.

"Jenazah itu enggak ada yang diantar, enggak ada yang didoain, langsung masuk ke liang lahat, saya minta tolong kepada masyarakat tetap di rumah."

"Ini enggak jelas, sampai kapan mbak," kata Pak Syam.

Tak lagi kuasa menahan kesedihan, air mata Pak Syam pun tumpah kala dirinya mengingat sebentar lagi akan datang bulan suci Ramadhan.

Baca Juga: Lagi, Warga Ramai-ramai Tolak Jenazah Positif Covid-19, Bahkan Kali Ini Mereka Bawa Senjata Tajam untuk Mengusirnya

Di tengah wabah virus corona, beberapa aktivitas di bulan Ramadhan seperti sholat tarawih di masjid akan dibatasi.

Hal tersebut dilakukan guna mencegah penularan virus corona yang semakin besar.

Mengingat hal tersebut, Pak Syam pun meminta dengan sangat kepada masyarakat agar diam di rumah.

"Sebentar lagi bulan puasa, pengen tarawih berjamaah, pengen idul fitri, tolong buat masyarakat, diam di rumah sebentar aja, 14 hari, minta tolong!" ucap Pak Syam seraya menangis.

Baca Juga: Penampakan Jenazahnya Bikin Merinding, Mantan Politikus Terkenal Afrika Selatan Ini Minta Dikubur Bersama Mobil Kesayangannya

Tangisan Pak Syam tampak semakin keras kala mengingat keluarganya dan kehidupan pasca virus corona merebak.

"Kami memakamkan jenazah-jenazah ini sudah puluhan tiap hari."

"Minta tolong, kita juga punya keluarga, kita punya tetangga, kita punya kehidupan, masa kehidupan harus seperti ini terus ?" tanya Pak Syam.

Kepada Najwa Shihab, Pak Syam pun curhat soal betapa sedihnya ia dan Dinas saat setiap menit menerima telepon dari rumah sakit.

Baca Juga: Sedih Masih Banyak Jenazah Pasien Virus Corona yang Ditolak, Kades ini Sumbangkan Tanahnya Untuk Dijadikan Pemakaman Bagi Korban Virus Corona

Perasaan Pak Syam kian hari kian bertambah pilu.

"Jadi mbak, sebentar lagi bulan puasa, saya pengen teriak di lampu merah, di jalanan masih macet, dini hari masih macet, masyarakat enggak ada yang ngerti, sedih mbak tiap hari terima telepon, tiap menit telepon masuk," ungkap Pak Syam.

Mendengar curhatan Pak Syam, Najwa Shihab tampak menunduk.

Dengan wajah sedih, Najwa Shihab yang biasanya tegas pun mendadak nelangsa.

Baca Juga: Banyak Orang Berkerumun di Pemakaman di Tengah Wabah Covid-19, Ternyata Ada Jenazah yang Dimakamkan di Dalam Mobil Mewah, Begini Penjelasan Pihak Keluarga...

Sambil menarik napas, Najwa Shihab terlihat menahan agar air matanya tidak tumpah saat live.

Alih-alih menangis, Najwa Shihab justru menenangkan Pak Syam yang masih bersedih.

"Iya Pak Syam, saya membayangkan mungkin keluarga Pak Syam di rumah juga sesungguhnya khawatir Pak Syam harus berjibaku melakukan pekerjaan tapi di sisi lain banyak masyarakat yang bahkan tidak peduli," pungkas Najwa Shihab dengan nada bergetar.

(Tribun Jakarta)

Source : Tribun Jakarta, Youtube Najwa Shihab

Editor : Suar

Baca Lainnya

PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Hot Topic

Tag Popular