Defisit APBN yang melebar ini nantinya juga akan meningkatkan pembiayaan sebesar Rp 545, 7 triliun, yang terdiri dari pembiayaan utang Rp 654,5 triliun dan pembiayaan non-utang Rp 108,9 triliun.
Sri Mulyani juga menambahkan, pembiayaan utang akan dipenuhi dari penerbitan Surat Berharga Negara (SBN)dan penarikan pinjaman.
"Pembiayaan ini akan kami upayakan mendapatkanfinancingdari berbagai sumber yang paling aman dan tingkat biaya paling kecil, terutama pertama dari SAL (Sisa Anggaran Lebih), kita bahkan sudah akan pertimbangkan seluruh dana abadi pemerintah dan dana-dana yang dikelola BLU sudah masukfirst line financinguntuk pembiayaan yang diperkirakan meningkat," ujarnya.