Suar.ID- Maskapai penerbangan yang semakin menua di Korea Utara mencuri perhatian dari salah satu penumpang yang "deg-degan".
Ternyata ada halyang "parah" dari maskapai penerbangan Korea Utara, Air Koryo.
Sayangnya, hal-hal "parah" ini sulit sekali bocor ke publik karena pramugari akan menyita kamera bila penumpang mengabaikan larangan tentang mengambil foto.
Sepertinya pramugari terlihat kurang ramah ya?
Tidak heran, maskapai Korea Utara telah dinobatkan sebagai yang terburuk di dunia oleh situs penerbangan Skytrax selama lima tahun terakhir berturut-turut.
Penumpang sebelumnya telah menjelaskan prosedur darurat "acuh tak acuh", minuman bersoda yang "sulit dikenali" dan suara mesin pesawat yang "tidak nyaman".
Orang-orang bahkan duduk di kursi yang bisa melipat ke depan.
Sungguh tidak jelas sekali keanehan yang terjadi di dalam pesawat Air Koryo.
Menurut sumber dari penumpang, ada hiburan dalam penerbangan yang didedikasikan khusus untuk Kim Jong-un.
Hiburantersebut sulit "dimengerti", namun seperti propaganda.
Dari semua rangkaian kejadian ini, terlihat bahwa pesawat 1960-an Air Koryo "mengharapkan penerbangan yang tidak boleh menyenangkan".
Ada beberapa komentar yang mengkhawatirkan, yang sangat kecewa dengan layanan maskapai Air Koryo seperti ini di media sosial:
Di Instagram, pengguna juga telah memposting dengan hashtag #airkoryo, menunjukkan pelanggan yang mengambil foto makanan mereka.
Sayangnya makanan itu adalah burger yang aneh.
Burger tersebut bahkan disebut tidak enak oleh penumpang yang memakannya.
Wow, sepertinya maskapai penerbangan ini sungguh "unik" ya.
Melansir dari wikipedia.org, Air Koryo (dulu bernama Chosŏn Minhang) adalah sebuah maskapai penerbangan milik pemerintah Korea Utara.
Operasinya meliputi Asia, Afrika, dan Eropa dan berpusat di Bandara Internasional Sunan, Pyongyang.
Maskapai ini didirikan tahun 1950 sebagai proyek kerjasama (joint-venture) Korut-Uni Soviet untuk menghubungkan Pyongyang dengan Moskow.
Namun, maskapai ini berhenti beroperasi tahun 1953 akibat pecahnya Perang Korea.
Maskapai ini beroperasi kembali pada tahun 1955 dan berada di bawah kendali pemerintah, dalam hal ini CAAK (Civil Aviation Administration of Korea) atau dalam bahasa Indonesia berarti Administrasi Penerbangan Sipil Korea.