Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Jalankan Program Diet di Tengah Wabah Corona? Tetap Harus Konsumsi Karbohidrat, Inilah Risiko Tubuh juka Kekurangan Makro Nutrien tersebut, Salah Satunya Dapat Menyebabkan Kanker!

Ervananto Ekadilla - Minggu, 29 Maret 2020 | 13:15
Inilah risiko yang akan dialami oleh tubuh kita apabila kekurangan karbohidrat.
Wyza

Inilah risiko yang akan dialami oleh tubuh kita apabila kekurangan karbohidrat.

Suar.ID -Karbohidrat kerap dianggap sebagai penyebab naiknya berat badan padahal karbohidrat merupakan zat yang penting bagi tubuh.

Banyak juga yang menyarankan pengurangan asupan karbohidrat bahkan demi badan ideal, ada yang menyarankan untuk menghentikan asupan karbohidrat.

Faktanya, karbohidrat berfungsi sebagai sumber energi utama tubuh kita yang digunakan untuk mengisi otot, otak hingga sistem syaraf pusat.

Mungkin dengan mengurangi asupan karbohidrat, penurunan badan terjadi.

Baca Juga: Sungguh Mulia, Meskipun Pendapatannya sedang Menurun, Pemilik Warteg Ini Masih Sempat Bagikan 100 Porsi Makanan Gratis bagi Para Driver Ojol di Tengah Wabah Corona! Beginilah Alasannya

Namun, ternyata ada efek negatif yang timbul dengan menurunnya bobot tubuh.

Dikutip dari The Independent, Libby Parker yang merupakan seorang ahli gizi menyebut bahwa mengurangi konsumsi karbohidrat berbahaya bagi tubuh.

Ia juga mengatakan bahwa tubuh manusia dirancang untuk bekerja dengan sumber energi dari karbohidrat.

Karbohidrat juga membentuk 45-65 persen asupan kalori.

Baca Juga: Antarkan Makanan Untuk Nikita Mirzani, Ojol ini Dapat Tips Rp 1 Juta, Nyai Ngaku Beri ke Beberapa Ojol Lain: Memang Kenapa?

Berikut iniempat risiko kesehatan jika asupan karbohidrat ke tubuh berkurang.

1. Bagian tubuh tertentu alami efek negatif

Saat melakukan diet yang membatasi asupan karbohidrat, bagian tubuh tertentu akan terpengaruh lebih besar daripada yang lain.

Parker berkata bahwa ada sel tertentu di tubuh yang berpengaruh, termasuk sel-sel di ginjal dan mata kita.

Hal tersebut terjadi karena sel-sel tersebut bekerja eksklusif dengan karbohidrat.

Saat melakukan diet dengan pengurangan karbohidrat secara ekstrim, maka tidak ada zat yang bisa menggantikan peran karbohidrat.

Misalnya saat kita sedang melakukan diet keto, maka tubuh akan menghasilkan keton.

Keton merupakan energi asam yang dikeluarkan ketika tubuh mulai menggunakan lemak untuk energi.

Hal ini terjadi saat kita mengurangi asupan karbohidrat.

Menurut Parker, diet rendah karbohidrat dapat menyebabkan tubuh kekurangan vitamin, mineral, dan senyawa lain dalam tubuh.

Hal tersebut terjadi karena kandungan tersebut hanya dapat ditemukan dalam makanan yang kaya karbohidrat seperti buah dan sayuran.

Roti, kue kering dan pasta merupakan sumber karbohidrat sederhana atau bisa disebut karbohidrat olahan.

Selain ketiga makanan tersebut, buah, sayuran dan kacang-kacangan juga dapat menjadi karbohidrat sederhana.

Mengurangi asupan karbohidrat juga dapat menyabkan risiko sembelit karena kurangnya serat.

Selain menyebabkan sembelit, kekurangan karbohidrat juga dapat menyebabkan risiko penyakit jangka panjang seperti kanker usus besar dan batu ginjal.

Baca Juga: Hatinya Terketuk, Ashanty Kirimkan Ratusan Makanan per Hari untuk Tenaga Medis yang Berjuang Tangani Virus Corona: Bantu Apa Lagi

2. Energi tidak maksimal

Diet dengan mengurangi asupan karbohidrat juga dapat menyebabkan rendahnya proses pemecahan glukosa untuk energi.

Walaupun energi pengganti dapat ditemukan pada keton, namun rasa lesu dan lambat dalam bergerak akan terjadi atau dikenal sebagai "carb flu".

Menurut Parker, diet rendah karbohidrat sering menyebabkan kelesuan dan kurangnya daya tahan.

Brain fog yang membuat sulit berkonsentrasi juga akan terjadi jika asupan karbohidrat kurang.

Baca Juga: Dapat Orderan Makanan Hingga Rp 600 RIbu, Saat Diantar Rumah Kosong, Ternyata Orderan Fiktif, Ojol ini Langsung Lemas: Pikiran Cape, Udah Lemes Saya

3. Bau mulut

Bau mulut adalah hasil dari energi aseton, salah satu dari tiga badan keton, yang terjadi ketika tubuh memasuki ketosis, kata Parker.

Bau mulut juga merupakan efek samping yang kurang disadari dari diet rendah karbohidrat.

Bau tak sedap dari mulut ini tidak dapat diatasi dengan menggosok gigi dan menggunakan obat kumur.

Memasukkan kembali karbihidrat dalam menu diet merupakan satu-satunya cara untuk mengurangi bau mulut.

Baca Juga: Panik Hingga Suruh Anak Buahnya Borong Makanan, Raffi Ahmad Beri Teguran pada Istrinya: Boleh Waspada tapi Jangan Beli Semua

4. Makan tidak teratur

Pola diet mempunyai prinsip untuk mengatur jadwal makan secara teratur.

Namun, diet rendah karbohidrat dapat membuat kita sulit untuk menerapkan pola makan yang disarankan.

Parker mengatakan, hal itu biasa terjadi saat kita berkumpul bersama keluarga atau kawan yang identik dengah suguhan makanan ringan.

Ia juga menambahkan bahwa hal tersebut dapat menyebabkan kemungkinan isolasi sosial jika kita melakukan diet karbohidrat dengan disiplin tinggi.

Parker tidak merekomendasikan mengikuti diet rendah karbohidrat atau diet apapun yang dilakukan secara ketat karena risikonya terlalu besar.

Ia mengatakan bahwa setiap diet ketat dapat berisiko bagi kesehatan, potensi gangguan makan, dan meningkatkan berat badan secara cepatsetelah kita mengalami penurunan berat badan, karena diet tidak berfungsi.

Sebaiknya, sebelum memulai diet, konsultasikan dulu kepada ahli atau dokter gizi, agar kita tetap sehat dalam menurunkan berat badan yang berlebih.(Tribunnews)

Source : The Independent Tribunnews

Editor : Suar

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Hot Topic

Tag Popular

x