Suar.ID -Pada Selasa (3/3) Gunung Merapi meletus.
Bahkan sampai menyemburkan abu vulkanik setinggi 6.000 meter.
Erupsi tersebut terjadi pada pukul 05.22 WIB.
Dilansir Tribun Jogja, data dari BPPTK Yogya menunjukkan amplitudo letusan 75 mm dan durasi 450 detik.
Baca Juga: VIDEO Muncul Kilatan Petir saat Gunung Merapi Erupsi, Hujan Abu di Sejumlah Wilayah
Letusan Gunung Merapi ini sendiri disertai luncuran awan panas 2 kilometer ke arah Hulu Kali Gendong, sedangkan angin erupsi sendiri mengarah ke utara.
Untuk diketahui, Gunung merapi ini berstatus siaga sejak 21 Mei 2018.
Sebuah video yang diunggah oleh akun Twitter Dinas Kominfo DIY @kominfodiy juga menunjukkan detik-detik terjadinya erupsi merapi.
Video tersebut merupakan hasil rekaman CCTVDinas Kominfo DIY.
Awalnya dalam video ini memperlihatkan gunung merapi yang masih tenang.
Lalu tiba-tiba saja Gunung Merapi pun meletus danmenyemburkanabu vulkanik.
Selain video dari Dinas Kominfo DIY, ada video lainnya yang berhasil menunjukkan setingga apa abu vulkani ini menyembur.
Video ini diunggah oleh akun Twitter @jogja24jam.
Dalam video tersebut memperlihatkan sebarap tinggi abu vulkanik yang disemburkan oleh Gunung Merapi tersebut.
Selain itu menurut keterangan akun tersebut, video ini diambil di kawasan Wisata Kaliurang.
Video tersebut menuai berbagai komentar dari netizen.
Kebanyakan dari mereka mendoakan agar semua lekas kembali normal.
"Semoga lekas membaik," komen akun @WisamDzaki.
"Semoga aman... hanya siklus 5 tahunan," lanjut akun @alienhaislamy.
"Kawan kawan jogja dan sekitarnya #merapitetap waspada menjaga keselamatan," tulis akun @yoga_ariffandi.
Laporan BPPTKG Yogyakarta
Dilansir Tribun Jogja,Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta melaporkan bahwa hujan abu akibat erupsi Gunung Merapi pada Senin (3/3) pagi telah menjangkauhingga radius 10 km dari puncak.
Sejumlah area di wilayah utara mengalami hujan abu, seperti di wilayah Kecamatan Musuk dan Cempogo Boyolali.
Selain itu, hujan abu yang bercampur pasir juga terjadi di wilayah Desa Mriyan, Boyolali yang berjarak 3 km dari puncak Gunung Merapi.
"Letusan terekam di seismograf dengan amplitudo 75 mm dan durasi 450 detik. Sementara, arah angin saat kejadian letusan mengarah ke utara-timur," jelas Kepala BPPTKG Yogyakarta, Hanik Humaida dikutip dari keterangan resmi yang diterima Tribunjogja.com.
Selain itu Hanik juga menjelaskan, serupa pada erupsi sebelumnya, letusan hari ini tidak didahului oleh prekursor (gejala awal) yang jelas.
Demikian pula dengan deformasi (perubahan bentuk permukaan) juga tak menunjukkan perubahan yang signifikan.
Sedangkan aktivitas seismk yang terjadi pada 2 Maret 2020 terdiri dari gempaVTA 1 kali, MP 8 kali, LF 2 kali, dan DG 1 kali.
"Data observasi ini menunjukkan bahwa menjelang letusan tidak terbentuk tekanan yang cukup kuat karena material letusan didominasi oleh gas vulkanik," urainya.
Pihaknya juga menghimbau masyarakat agar tetap tenang dan beraktivitas seperti biasa diluar radius 3km dari puncak Gunung Merapi.
Untuk info resmi mengenai aktivitas Gunung Merapi, masyarakat bisa mengkases info tersebut melalui Pos Pengamatan Gunung Merapi terdekat serta informasi terpercaya lainnya.