"Kerajaan ini adalah kerajaan dengan sistem damai. Artinya tanpa perang, berkuasa, oleh karena itu ditandai dengan deklarasi perdamaian dunia," katanya.
Seperti halnya punggawa-punggawa lainnya, Wijoyo menjelaskan, kekuasaan seluruh dunia berada di bawah naungan Keraton Agung Sejagat.
"Negara-negara di dunia adalah fasal-fasal atau menjadi bagian dari kami."
"Mataram itu di semua negara ada. Mataram maksudnya adalah nama 'Mata Rantai Manusia'. Di mana ada kehidupan, di situ ada bumi," ujarnya.
Baca Juga: Semua Serba Putih, Begini Suasana ketika Thomas Raffles Menjarah dan Menaklukkan Keraton Yogyakarta
Konteks yang dijelaskan oleh Wijoyo sama sekali tidak ada hubungannya dengan kerajaan Mataram.
Dia hanyalah sebatas empu atau tukang, sedangkan konsep tersebut sendiri berasal dari Totok Santoso Hadiningrat.
Pada batu itu terdapat pula logo ukiran simbol siang atau malam, hitam atau putih, yang melambangkan kehidupan.
Ada pula gambar dua macan sebagai simbol penjaga serta ukiran empat penjuru mata angin, dan logo kerajaan Majapahit.
Baca Juga: Inilah Abdi Dalem Cilik dan Paling Muda di Keraton Yogyakarta, Sudah Mengabdi Sejak Usia 15 Bulan
Pada bagian bawah batu ada gambar baruna naga yang artinya lautan.