Kapal Selam Ghadir
Ancaman terbesar Iran bagi negara lain adalah blokade pengiriman minyak melalui Selat Hormuz.
Selat Hormuz adalah sebuah selat antara Teluk Persia dan Oman, yang menjadi satu-satunya jalan distribusi sepertiga gas alam cair (LNG) dan 25% dari konsumsi minyak global.
Beberapa sumber mengatakan, Amerika telah menghabiskan 8 Triliun Dolar untuk melindungi Selat Hormuz sejak 1976.
Iran mendapatkan kunci strategis untuk melumpuhkan Selat Hormuz dan memanfaatkan situasi tersebut sehingga kemudian mereka pun memiliki senjata berupa kapal selam.
Jika dinalar, laut yang paling dekat dengan Iran adalah teluk Arab, yang memiliki kedalaman rendah, sehingga kapal selam sepertinya bukan senjata utama.
Namun rupanya hal tersebut merupakan keunggulan, karena jika diluncurkan dari kedalaman yang rendah maka ledakannya akan mampu mempengaruhi jalur Selat Hormuz.
Kapal selam Ghadir memiliki bobot 150 ton dan bertipe gabungan antara kapal selam Yugo dan Sango, yang berasal dari Korea Utara.
Bentuknya yang kecil membuat mereka sulit dikenali dan dilacak.
Masing-masing unit memiliki tabung 533 mm untuk menembakkan torpedo.
Selain itu dapat juga melemparkan ranjau di laut, dan menurut media Iran, dapat digunakan untuk membawa dan memasukkan kekuatan spesial di wilayah musuh.