"Saat itu saya memang sempat mengirimkan email keberatan saya untuk pindah," tegas Yosephine Chrisan Ecclesia.
Tak hanya itu, Yosephine menduga adanya ikut campur direksi dengan mencekal Ikatan Awak Kabin Garuda Indonesia (IKAGI) untuk memproses perjanjian kerja bersama.
"Sejak tahun 2018, kita hanya mengacu PKB 2014 - 2016 dan hanya bisa diperpanjang sampai 2017. Manajemen dan serikat harusnya kerjasama untuk memverifikasi anggota," papar Yosephine Chrisan Ecclesia.
Kendati demikian, Yosephine mengaku manajemen tak pernah melakukannya dan IKAGI merasa tak dianggap, sementara di sisi lain ada dua serikat pekerja yang tak ambil sikap.
"Kemana serikat pekerja ini?" tanya Yosephine Chrisan Ecclesia.
Lebih lanjut, Yosephine menceritakan terbang ke luar negeri pulang balik dan jam kerja yang berlebihan.
"Itu dilakukan malam hari dan harus kembali ke Jakarta tanpa istirahat malam," ungkap Yosephine Chrisan Ecclesia.
Yosephine berharap agar manajemen memperhatikan resiko dari kelebihan jam kerja tersebut.
Ia membeberkan banyak teman-temannya jatuh sakit.
"Terkadang jadwal seperti ini sekalinya yang kena orang itu, maka dia terus yang kena dan sampai teman-teman banyak yang opname."