"Mereka terus update status 'kerja gak usah susah payah banget, perusahaan senang, nanti kalau kita sakit, perusahaan cari karyawan baru'," beber Yosephine.
Yosephine mengaku, jika ada yang ketahuan mengumbar status seperti itu maka akan kena skors selama 3 - 4 bulan.
"Tolong dong ini kalian menganggap awak kabin itu robot atau manusia," tegas Yosephine Chrisan Ecclesia.
Mendengar pernyataan Yosephine, Karni Ilyas lantas mempertanyakan alasan pramugari senior itu yang menghubungkan permasalahan tersebut ke direksi.
"Kenapa anda selalu menghubungkan direksi? bahkan seolah-olah dirut yang punya kebijakan pada anda," tegas Karni Ilyas.
Yosephine Chrisan Ecclesia lalu mengatakan bahwa Ari Askhara kerap membuat kebijakan sesuka hati.
"Di manajemen unit awak kabin itu sudah bilang, ini perintah bapak. Semua itu tak usah tertulis tetapi kalau tertuang dari mulut Ari Askhara itu bisa terjadi," papar Yosephine Chrisan Ecclesia.
Sontak pernyataan Yosephine itu membuat Karni Ilyas terkejut.
"Saya bingung kok dirut masih punya waktu untuk mengurusi yang kecil-kecil ini," ungkap Karni Ilyas.
Yosephine Chrisan Ecclesia lalu mengatakan sosok direksi kerap meminta nomor telefon para pramugari.
"Itulah yang binggung Bang Karni, sekelas direksi yang sudah dicopot itu, dia bisa masuk ke gardua training center, untuk masuk ke kelas-kelas pramugari dan menanyakan, kamu sudah training bisnis class belum, dan setelah itu minta nomor hape," ujar Yosephine Chrisan Ecclesia.